Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajak Anak Kecil Nonton di Bioskop, Apa Risikonya?

Kompas.com - 31/07/2023, 06:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet mengeluhkan banyaknya orangtua yang membawa anak kecil menonton film di bioskop.

Terlebih, ketika akhir-akhir ini bioskop Indonesia banyak memutar film yang dianggap untuk anak-anak seperti Barbie buatan sutradara Greta Gerwig yang dirilis pada Rabu (19/7/2023).

Padahal, film Barbie adalah film dengan pasar penonton dewasa.

Keluhan ini salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini pada Kamis (20/7/2023).

Warganet pun banyak yang memberikan komentarnya.

"Kadang pasutri beranak yang tanpa pengasuh kadang pengen nonton tapi dilema anak, ga semua orang bisa bayar pengasuh untuk hanya sekadar nonton bioskop," tulis salah seorang warganet.

"Terjadi sama aku minggu lalu. Nonton Insidioud di Gancit, pas bagian jumpscare yang pertama langsung ada anak bayi nangis kejer," kata warganet lain.

"Punya kenalan, dia punya anak umur 2 bulan dibawa ke bioskop. Sepanjang film bisa tidur pules, dia buat story. Sampe temen-temen heran kok bisa bayi umur 2 bulan anteng ga nangis ga rewel. Ternyata dikasi obat antimo biar tidur," ujar akun lainnya.

Hingga Senin (31/7/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,3 juta kali, dibagikan 2.264 kali, dan disukai 5.619 kali.

Baca juga: Film Barbie Punya Rating PG-13, Amankah Ditonton Anak-anak?


Bahaya membawa anak menonton film di bioskop

Dokter anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), Debby Andina Landiasari menjelaskan bahwa anak kecil berisiko mengalami gangguan kesehatan jika menonton film di bioskop.

"Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), usia yang tepat bagi anak untuk mengenal layar bioskop adalah di atas lima tahun," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

Debby menjelaskan ada beberapa bahaya yang dapat dialami anak ketika menonton film di bioskop, sebagai berikut:

1. Suara kencang merusak pendengaran

Menurutnya, suara kencang dalam bisoskop dapat merusak indra pendengaran bayi dan anak.

Hal ini terjadi karena bayi memiliki gendang telinga yang masih sangat sensitif. Jika mendengar suara kencang tersebut, gendang telinga dapat rusak sehingga pendengaran terganggu.

"Indra pendengaran bayi baru lahir masih sangat sensitif dengan suara kencang," tambahnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com