Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahan Rumahan untuk Hilangkan Bau Tak Sedap di Kulkas, Mudah Didapat

Kompas.com - 27/07/2023, 14:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulkas adalah peralatan elektronik yang dibutuhkan sebagian besar orang, baik untuk menyimpan atau mendinginkan makanan. 

Dengan adanya kulkas, buah, sayur, dan daging yang berpotensi rusak dalam waktu hitungan hari menjadi lebih awet dan terjaga kesegarannya.

Meski begitu, ada satu masalah yang cukup sering dialami ketika makanan disimpan di kulkas dalam waktu yang lama.

Kondisi tersebut bisa membuat kulkas mengeluarkan bau tidak sedap karena bahan makanan yang mulai membusuk. 

Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa bahan rumahan yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau tak sedap dari kulkas. Lantas, apa sajakah itu?

Baca juga: Ciri Ayam Matang Busuk di Kulkas dan Risiko Jika Nekat Memakannya

Penyebab bau tak sedap muncul di kulkas

Sebelum mengetahui cara menghilangkan bau, pahami dulu beberapa penyebab kulkas mengeluarkan bau tak sedap.

Sebab, penghuni rumah terkadang tidak menyadari penyebab kulkas mengeluarkan aroma yang menusuk hidung walau sudah rutin dibersihkan.

Agar lebih paham, simak penyebab kulkas mengeluarkan bau tak sedap berikut ini:

  • Makanan basi
  • Tumpahan makanan atau minuman yang menyebabkan bakteri penyebab bau berkembang
  • Jamur
  • Kondisi kulkas kotor
  • Makanan yang meninggalkan bau, seperti bawang merah dan bawang putih
  • Kulkas atau freezer yang rusak
  • Wadah makanan tidak ditutup secara rapat
  • Sistem pencairan es di freezer bermasalah sehingga embun beku dapat menumpuk dan meninggalkan bau.

Baca juga: Cara Menyimpan Strawberry di Kulkas dan Freezer agar Tahan Lama

 

Bahan untuk menghilangkan bau tak sedap dari kulkas

Munculnya bau tak sedap di kulkas dapat diatasi dengan beberapa bahan yang umum dijumpai di dapur.

Hal tersebut perlu dilakukan supaya kualitas makanan yang disimpan dalam kulkas tetap terjaga.

Dalam hal ini, penghuni rumah tidak perlu menggunakan bahan atau cairan kimia tertentu supaya aroma kulkasnya kembali segar.

Sebab, ada beberapa bahan rumahan untuk menghilangkan bau tak sedap dari kulkas. Berikut daftarnya:

Baca juga: Cukup Pakai Air Lemon, Ampuh Hilangkan Bau di Kulkas dan Talenan

1. Bubuk kopi

Dilansir dari Allrecipes, penghuni rumah dapat memanfaatkan bubuk kopi agar kulkas mereka tidak lagi berbau tidak sedap.

Bubuk kopi bisa diandalkan karena bahan ini dapat menyerap bau, punya aroma yang kuat, dan mampu menetralisir.

Bila ingin digunakan, ampas kopi sisa dari bekas minum bisa dikumpulkan, ditaruh pada loyang, lalu dikeringkan menggunakan oven selama 10 menit.

Suhu yang disarankan untuk mengeringkan ampas kopi sampai benar-benar kering sekitar 93 derajat Celcius.

Jika sudah, masukkan ampas kopi yang sudah dikeringkan ke mangkuk atau wadah lalu masukkan ke rak freezer atau kulkas.

Baca juga: Cara Menyimpan Mentimun di Kulkas dan Freezer agar Tetap Segar

2. Ekstrak vanili

Ekstrak vanili tidak hanya digunakan untuk bahan membuat kue atau es krim. Sebab, bahan ini dapat digunakan untuk meminimalisir bau tak sedap di kulkas.

Penghuni rumah yang ingin mencobanya dapat mengoleskan sedikit ekstrak vanili pada 1-2 bola kapas.

Bola kapas tersebut kemudian diletakkan dalam mangkuk atau toples kaca dalam kulkas untuk mengurangi bau tak sedap.

Jika ekstrak vanili dibiarkan di kulkas, bau yang biasanya menusuk hidung akan berkurang.

3. Lemon

Baca juga: 6 Tips Menata Isi Kulkas Mini agar Tetap Teratur

Bau tak sedap yang tercium oleh hidung saat membuka pintu kulkas bisa dinetralkan menggunakan lemon.

Ada 3 cara memanfaatkan lemon, salah satunya memeras buah ini untuk diambil airnya lalu diteteskan pada handuk.

Hasil perasan lemon juga bisa diteteskan pada kain sebagai bahan untuk mengelap rak kulkas.

Jika 2 cara tersebut masih belum membuahkan hasil, cobalah memotong lemon menjadi beberapa irisan.

Irisan lemon dapat dimasukkan ke dalam mangkuk dan dibiarkan di kulkas selama beberapa waktu.

Namun, lemon tidak bekerja dalam waktu yang kilat karena buah ini perlu beberapa waktu untuk menghilangkan bau tak sedap dari kulkas.

Penghuni rumah bisa membiarkan lemon di kulkas selama seminggu sampai bau tak sedap benar-benar hilang.

Baca juga: 5 Kesalahan Menyimpan Makanan di Kulkas, Jangan Dilakukan Lagi

4. Baking soda

Bahan rumahan lain yang dapat dicoba untuk menyingkirkan bau tak sedap dari kulkas adalah baking soda.

Penghuni rumah dapat memangfaatkan bahan tersebut supaya bau yang menusuk hidung dapat dinetralisir.

Cara menggunakannya, masukkan baking soda ke beberapa toples atau mangkuk dengan bukaan lebar lalu masukkan ke kulkas.

Bila ada bahan tertentu yang berpotensi membuat kulkas berbau, seperti ikan, baking sudah bisa diletakkan pada posisi yang dekat.

Soda kue biasanya berfungsi sebagai penetral selama 3 bulan sebelum diganti wadah dan isinya.

5. Cuka

Bila ada cuka di rumah, campurkan bahan ini dengan air lalu masukkan ke botol semprot sebagai cairan pembersih kulkas.

Semprotkan larutan cuka dengan air ke bagian dalam kulkas lalu lap menggunakan mikrofiber yang hangat dan lembap untuk menghilangkan bau tak sedap dari kulkas.

Pastikan rak, laci, bagian samping, dan belakang kulkas juga dibersihkan untuk meminimalisir penyebab bau lainnya.

Jika rak dapat dilepas, cucilah bagian ini menggunakan sabun dan air hangat supaya bau tak sedap yang menempel hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com