Kenali Efek Pahit Kopi terhadap Indra Perasa

KOMPAS.com - Beberapa orang memilih untuk memulai hari dengan minum secangkir kopi di pagi hari.

Minuman berkafein ini sudah terkenal akan rasa pahit dan aroma khas menyegarkan yang dapat membantu peningkatan suasana hati dan kinerja otak.

Namun, tahukah Anda jika minum kopi dapat memengaruhi indra perasa kita?

Baca juga: Apa Manfaat Menaburkan Garam ke Dalam Secangkir Kopi?

Kopi membuat seseorang sensitif terhadap rasa manis

SHUTTERSTOCK/MidoSemsem ilustrasi minum kopi dengan kue.

Penelitian tersebut dilakukan pada 156 orang sebagai subyek penelitian dengan menguji indra penciuman dan indra perasa mereka sebelum dan sesudah minum kopi.

Dalam penelitian, para peneliti tidak menemukan perubahan dalam indra penciuman para peserta.

Namun, peneliti menemukan adanya perubahan persepsi dalam indra perasa peserta.

Setelah minum kopi, para peserta lebih sensitif terhadap rasa manis dan menjadi kurang peka terhadap rasa pahit.

Selepas menyesap secangkir kopi, para peserta mengaku bahwa sajian dessert seperti donat dan pancake terasa lebih manis dibanding biasanya. 

"Ketika orang-orang diuji setelah minum kopi, mereka menjadi lebih sensitif terhadap rasa manis dan kurang sensitif terhadap rasa pahit," kata seorang profesor di Universitas Aarhus, Alexander Wieck Fjaeldstad yang terlibat dalam penelitian tersebut dilansir dari Times of India (4/8/2020).

Baca juga: 6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

Kopi tanpa kafein juga memiliki efek yang sama

Untuk mendapatkan hasil yang akurat dengan mengesampingkan kemungkinan bahwa kafein dalam kopi bisa menjadi faktor hilangnya kepekaan terhadap rasa manis itu, para peneliti mengulangi percobaannya.

Mereka kembali melakukan penelitian dengan menggunakan kopi tanpa kafein dan hasil yang ditunjukkan tetap sama.

"Mungkin beberapa zat pahit dalam kopi yang menciptakan efek ini," ucap Alex.

"Hal ini mungkin saja menjelaskan, apabila Anda menikmati sepotong cokelat hitam dengan kopi, maka rasa yang dimunculkan mungkin akan jauh lebih ringan. Ini karena kepahitannya akan berkurang dan tingkat manisnya akan bertambah," tambahnya.

Dikutip dari News Medical, temuan ini bisa digunakan lebih lanjut. 

"Penelitian lebih lanjut di bidang ini dapat memiliki arti penting dalam cara kita mengatur dan menggunakan gula dan pemanis sebagai bahan tambahan makanan," ujar Fjaeldstad.

"Pengetahuan yang lebih baik berpotensi untuk digunakan untuk mengurangi gula dan kalori dalam makanan kita, yang akan bermanfaat bagi sejumlah kelompok, termasuk mereka yang kelebihan berat badan dan pasien diabetes," jelasnya lebih lanjut.

Baca juga: Apakah Plus Minus Minum Kopi Sebelum Berolahraga?