Memerlukan waktu 15 bulan untuk mencari tahu dari sisi mana proyektil itu berasal.
Pada Oktober 2015, penyelidik Belanda mengetahui bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal buatan Rusia.
Pada Juni 2016, sekelompok penyelidik internasional menerbitkan foto sebagian besar rudal buatan Rusia yang ditemukan di lokasi kecelakaan.
Setelah empat tahun mengumpulkan bukti, sebuah rilis resmi dari Belanda dan Australia pada 2018 mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines ditembak dengan rudal buatan Rusia.
Mereka secara resmi meminta pertanggungjawaban Rusia.
Sementara itu, Rusia selalu membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa rudal yang ditembakkan milik angkatan bersenjata Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.