Sejumlah penyebab tersebut, yakni:
Sekitar dua dari tiga orang dengan sindrom Guillain-Barre dilaporkan mengalami diare atau penyakit pernapasan beberapa minggu sebelum gejala GBS berkembang.
Adapun diare pemicu sindrom ini, biasanya disebabkan infeksi bakteri Campylobacter jejuni.
Beberapa orang yang mengalami sindrom Guillain-Barre tercatat menderita flu serta terinfeksi cytomegalovirus, virus Epstein Barr, virus Zika, atau virus lainnya.
Sejumlah orang mengembangkan sindrom Guillain-Barre dalam beberapa hari atau minggu setelah mendapatkan vaksin tertentu.
Kendati demikian, manfaat vaksinasi masih jauh lebih besar daripada risikonya.
Misalnya, penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki peluang lebih besar terkena sindrom ini setelah terkena flu daripada setelah divaksinasi flu.
Sindrom Guillain-Barre sering dimulai dengan kesemutan dan rasa lemah di bagian tungkai yang menyebar ke tubuh bagian atas atau lengan.
Beberapa tanda dan gejala sindrom Guillain-Barre dapat meliputi:
Orang dengan sindrom Guillain-Barre biasanya akan merasakan bagian tubuh melemah dalam waktu dua minggu setelah gejala awal dimulai.
Baca juga: Warga Meninggal Usai Makan Daging Sapi Positif Antraks, Kenali Ciri dan Gejalanya!
Sindrom Guillain-Barre adalah kondisi serius yang memerlukan rawat inap sesegera mungkin karena dapat memburuk dengan cepat.
Hubungi dokter atau fasilitas kesehatan jika mengalami kesemutan ringan di jari kaki atau jari tangan dengan kondisi:
Tidak ada obat pasti untuk menyembuhkan sindrom Guillain-Barre, tetapi beberapa perawatan dapat meredakan gejala.
Oleh karena itu, semakin cepat pengobatan dimulai, semakin baik pula kondisi pasien sindrom Guillain-Barre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.