Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kembar Mayang dalam Pernikahan Adat Jawa? Ini Arti, Makna, dan Filosofinya

Kompas.com - 10/07/2023, 18:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Namun, semua unsur yang membentuk esensinya adalah doa atau permohonan kepada yang maha kuasa sebagaimana visual unsurnya.

Misalnya, unsur dedaunan, yaitu beringin merupakan lambang perlindungan (pengayoman), papan atau tempat yang teduh, nyaman, menyenangkan (Jawa: ayem tentrem).

"Maksudnya suami istri nantinya ketika berumahtangga wajib mengusahakan papan, perlindungan dan tempat yang menyenangkan," kata Tundjung.

Unsur paling inti adalah janur yang mengandung filosofi cahaya atau sinar (nur).

"Dengan makna agar pengantin dapat memancarkan sinar kebahagiaan sebagaimana dalam Islam dikatakan sebagai keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah," ucap dia.

Baca juga: Gugur Gunung, Gamelan dan Filosofi Pancasila Era Digital

Begitupun dengan bentu-bentuk dari janur misalnya, bentuk untiran, keris, pecut juga mengandung filosofi agar pengantin dapat menghadapi masalah kehidupan yang berbelit-belit (diuntir-untir).

Pengantin juga diharapkan harus fokus dan tidak boleh lengah (waspada).

Kembar mayang merupakan simbol yang berdimensi vertikal maupun horisontal. Simbol yang vertikal ialah simbol yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Sedangkan simbol yang horisontal ialah simbol yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya, juga hubungan antara manusia dengan alam atau lingkungan fisiknya.

Baca juga: 20 Ucapan Pernikahan untuk Sahabat dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Mengapa posisi kembar mayang tidak diangkat?

Dalam pelaksanaannya, posisi kembar mayang ada yang diangkat dan ada yang diletakkan begitu saja.

Dalam khasanah budaya, hal ini menjadi wajar karena kebudayaan terdapat versi dan variasi.

Banyak versi atau subkultur dari adat pernikahan gaya Jawa dengan perwujudan kembar mayang.

Ada yang diangkat kemudian dipertukarkan dengan cara diemban (gendong di bagian muka) dan ada pula versi lain yang tidak perlu dipertukarkan. Cukup ditaruh di kanan kiri pelaminan.

"Yang masih dipercayai secara luas adalah apabila pengantin itu sudah tidak perawan atau jejaka maka tidak dibuatkan kembar mayang. Tata adatnya, jika salah satu pernah menikah maka tidak dibuatkan kembar mayang," jelas Tundjung.

Namun, kembar mayang pada era masa kini lebih banyak kehilangan makna simbolis dan filosofinya.

"Kini, kembang mayang lebih dimaknai sebagai seni hias. Namun, orisinalistas material masih tetap dipertahankan, yaitu sebagian besar dibuat dari janur (daun kelapa) yang asli dan bukan terbuat dari plastik," tandas Tundjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 1-2 Juni 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 1-2 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa Manfaat Kesehatan Setop Minum Kopi? | Budisatrio Bantah Maju Pilkada Jakarta 2024

[POPULER TREN] Apa Manfaat Kesehatan Setop Minum Kopi? | Budisatrio Bantah Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Link Download Twibbon Resmi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Link Download Twibbon Resmi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Tren
Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com