Sejalan dengan itu, hewan pengisap darah lainnya adalah lintah. mereka memiliki pengisap di kedua ujung tubuhnya.
Dilansir dari A-Z Animals, lintah makan, mereka menyuntikkan hirudin ke inangnya, yang mencegah penggumpalan darah.
Karena itu, mereka sering digunakan untuk mengobati penyakit pembekuan darah. Pakar medis menggunakannya untuk mengobati penyakit sendi tertentu, termasuk osteoarthritis.
Baca juga: Dari Piranha hingga Hiu Putih, Ini 5 Ikan Paling Berbahaya di Dunia
Secara umum, ngengat vampir memakan buah-buahan. Namun, diyakini bahwa ngengat vampir jantan membutuhkan natrium dalam darah yang dikonsumsi untuk keturunannya.
Mineral tersebut diteruskan ke betina melalui sperma, yang pada gilirannya akan diteruskan ke anak mereka.
Ngengat vampir diketahui dapat menghisap darah selama lebih dari 30 menit. Gigitannya dapat menyebabkan kemerahan dan nyeri, namun tidak membahayakan.
Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun
Hewan pengisap darah yang terakhir adalah kelelawar vampir. Kelelawar jenis ini, adalah satu-satunya mamalia yang dikenal yang pola makannya hanya berdasarkan darah.
Meskipun hewan ternak, burung, dan reptil merupakan target utamanya, dalam beberapa kasus, manusia terkadang menjadi mangsanya.
Kelelawar vampir menggunakan gigi setajam silet untuk membuat sayatan kecil pada korbannya dan kemudian menjilat darah yang mengalir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.