Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Siswa Kelas 1 SD Meninggal Usai Diduga Dipukuli Kakak Kelas

Kompas.com - 30/06/2023, 16:14 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia juga mengaku merasa terpukul karena kehilangan B yang merupakan anak pertamanya.

"(Pelakunya) dekat-dekat sini juga pak, tapi orangnya nggak bisa kita sebutkan pak, nanti merumitkan masalah," ujarnya.

"Saya maafkan siapa pun yang menjahati anak saya itu, Pak, tapi saya gak ikhlas sakit hati ini, Pak," tambah Yusraini.

Baca juga: Kronologi Bocah SD Dianiaya Kakak Kelas di Sukabumi, Korban Sempat Sebut Nama Pelaku Sebelum Meninggal

4. Korban mengalami demam

Yusraini juga menerangkan, B yang mengaku dipukuli kakak kelasnya sempat merasakan demam dan sering mengingau ketika tidur.

B sebenarnya sudah dibawa oleh keluarga ke tukang kusuk untuk mengatasi kondisinya, namun korban tidak segera pulih.

"Semenjak dipukul itu, anak itu macam ketakutan, sudah gitu, waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," jelas Yusraini.

Ia menambahkan, anaknya juga tidak mau makan dan enggan menunjukkan bagian tubuh yang terasa sakit.

"Semenjak dipukul B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi B tidak bilangnya di bagian mana," tutur Yusraini, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Dianiaya Kakak Kelas, Siswi SMA di Sumsel Patah Tulang Rusuk

5. Korban dilarikan ke RS

Kondisi B yang tidak kunjung membaik mendorong keluarga untuk membawa korban ke RS Madani pada Selasa (27/6/2023).

Kendati demikian, B tidak dapat ditangani karena pihak RS menolak biaya pengobatan dengan BPJS lantaran yang bersangkutan disebut sebagai korban penganiayaan.

B selanjutnya dibawa ke RS Pirngadi Medan namun nyawanya tidak tertolong setelah mendapat perawatan.

Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi sebelum dimakamkan di TPU Jalan Brigjend Katamso, Medan.

Baca juga: Kisah Firmansyah, Anak SD yang Viral Usai Disebut Pindah ke SLB karena Di-bully

6. Penganiayaan tidak terjadi di lingkungan sekolah

Soal dugaan pemukulan yang dialami B, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengakui bahwa ia telah mengetahui peristiwa tersebut.

Namun, pihaknya mengeklaim bahwa penganiayaan yang dialami korban tidak terjadi di lingkungan sekolah berdasarkan hasil pemeriksaan sementara.

Laksamana juga menyampaikan, pihaknya berencana memanggil wali kelas dan orangtua siswa supaya peristiwa serupa tidak terulang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com