Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Simvastatin dan Allopurinol untuk Kolesterol dan Asam Urat, Bisakah Tanpa Resep?

Kompas.com - 30/06/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa Twitter ramai memperbincangkan obat simvastatin dan allopurinol usai momen Idul Adha.

Topik tersebut datang dari akun ini pada Kamis (29/6/2023) pagi. Tampak dalam unggahan, warganet menyertakan gambar kemasan simvastatin dan allopurinol dengan keterangan "K".

"Sahabat kita semua," kata dia.

Menarik perhatian warganet lain, unggahan ini telah mendapat lebih dari 1,4 juta tayangan, 194 suka, dan 49 twit ulang hingga Jumat (30/6/2023) pagi.

Tentang dan Allopurinol

Simvastatin sendiri merupakan obat yang populer digunakan untuk mengatasi kadar kolesterol tinggi dalam tubuh.

Sedangkan, allopurinol adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat berlebihan.

Lantaran tercantum kode "K" pada kemasan, tak sedikit warganet yang mengatakan bahwa dua obat tersebut harus disertai resep dokter.

"Nooo, obat keras (logo merah huruf K warna hitam) ga boleh dipake sembarangan, harus ada resep dan saran dari dokter," tulis salah satu warganet.

"Lingkaran merah tanda obat keras. Penggunaan harus atas petunjuk dokter," kata warganet lain.

"jangaaan sembarangan konsumsi tanpa resep dokter yaa, itu obat kerass," komentar warganet lain.

Lantas, bisakah mengonsumsi simvastatin dan allopurinol tanpa resep dokter?

Baca juga: Obat Kolesterol Simvastatin Disebut Barang Wajib Saat Lebaran, Apa Efek Sampingnya?


Simvastatin dan allopurinol masuk obat keras

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menjelaskan, logo lingkaran merah dengan huruf K menunjukkan golongan obat keras.

"Yang artinya harus diperoleh dengan resep dokter," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/6/2023).

Zullies melanjutkan dua obat tersebut untuk penyakit kronis seperti kelebihan kolesterol dan asam urat, obat tersebut biasanya rutin dikonsumsi pasien.

Oleh karena itu, tak jarang pasien yang kehabisan simvastatin maupun allopurinol akan membeli langsung di apotek.

Menurut dia, selama pasien memang sudah rutin menggunakan, efektivitas tercapai, serta tidak ada masalah atau efek samping, umumnya akan dipersilakan membeli oleh apoteker.

"Disertai informasi yang cukup dan disarankan untuk kontrol rutin untuk kadar kolesterol (simvastatin) atau asam uratnya (untuk allopurinol)," kata Zullies.

Baca juga: 6 Jenis Obat Asam Urat Beserta Efek Sampingnya

 

Pertama kali konsumsi wajib periksa

Zullies juga menegaskan, orang yang akan mengonsumsi simvastatin atau allopurinol untuk pertama kali harus melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan diagnosis penyakit serta kebutuhan obat yang tepat untuk pasien.

"Karena kan orang awam tidak bisa mendiagnosis sendiri, dan juga tidak tahu dosisnya berapa untuk kondisinya," ujar Zullies.

Sebab, semua jenis obat memiliki variasi dosis masing-masing yang harus disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi penyakit pasien.

Bukan hanya itu, meski tidak selalu terjadi pada setiap orang, obat-obatan pasti memiliki efek samping.

Misalnya, efek samping paling umum dari mengonsumsi obat simvastatin dan allopurinol, yakni mual.

Khusus konsumsi simvastatin, beberapa orang juga ada yang mengalami efek samping berupa nyeri otot.

"Beberapa orang ada yang lebih sensitif terhadap efek samping obat, dan orang yang lain tidak masalah," ungkap Zullies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com