Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemanis Internasional (ISA) Frances Hunt-Wood mengatakan, IARC bukan badan keamanan pangan.
"Tinjauan aspartam mereka tidak komprehensif secara ilmiah dan sangat didasarkan pada penelitian yang didiskreditkan secara luas," kata dia.
Sementara itu, pada Maret 2023, pejabat Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang, Nozomi Tomita, ikut menuliskan surat kepada WHO.
Melalui surat kepada Wakil Direktur WHO Zsuzsanna Jakab, dia meminta agar WHO kembali melakukan peninjauan sebelum laporan dirilis.
"Kami dengan hormat meminta kedua badan untuk mengoordinasikan upaya mereka dalam meninjau aspartam untuk menghindari kebingungan atau kekhawatiran di kalangan masyarakat," tulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya