Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas, Tersangka Bisa Lebih Satu Orang

Kompas.com - 27/06/2023, 08:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mengungkap fakta dan dugaan terbaru atas sejumlah penemuan kerangka bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, pelaku R (57) dan E (26) diduga sudah melakukan hubungan inses sejak 2013.

"Sementara itu, penguburan (bayi) dilakukan dari 2014 sampai 2021," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2023).

Hubungan inses antara R dan E diketahui dilakukan di sebuah gubuk yang menjadi tempat tinggal mereka di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Baca juga: Apa Itu Hubungan Inses yang Bisa Melahirkan Bayi Cacat Bawaan? Ini Penjelasan Dokter

Berikut ini fakta tentang pembunuhan bayi inses di Banyumas:

1. E adalah anak pertama dari istri ketiga

Fakta pertama dari kasus pembunuhan bayi hasil inses di Banyumas, E merupakan anak pertama dari istri ketiga R.

R mulanya mempunyai tiga istri, namun, R kini telah menceraikan istri pertama dan keduanya.

"Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," ujar Kompol Agus, Senin (26/5/2023).

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan R sebagai tersangka.

Baca juga: Terungkap, Identitas Pelaku Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Ternyata Seorang Mahasiswa

Baca juga: Apa Itu Inses, seperti Kasus yang Sedang Ramai di Banyumas?

2. Ada 7 bayi hasil inses yang dibunuh oleh R

Polisi menggali kembali lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Polisi menggali kembali lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023).
Awalnya, pihak kepolisian mendapati empat kerangka bayi. Namun, dari pengakuan R setelah diperiksa, diketahui bahwa ada tiga bayi lainnya yang dibunuh.

"Pengakuan R ada tujuh (bayi inses yang dibunuh)," ucapnya.

Dari pengakuan tersangka tersebut, pihak kepolisian kembali menggali kebun tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung. Tepatnya yakni berada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Penggalian dilakukan untuk menemukan jasad tiga bayi lainnya yang dibunuh oleh tersangka. Akan tetapi, hingga Senin (26/5/2023) pukul 13.30 WIB, pencarian belum membuahkan hasil.

3. Bayi langsung dibunuh setelah dilahirkan

Agus mengungkapkan, R mengaku bahwa bayi-bayi hasil dari hubungan terlarang dengan anaknya itu dibunuh sesaat setelah bayi tersebut dilahirkan.

Setelah dibunuh, bayi itu kemudian dibungkus kain dan dikuburkan di kebun.

Kendati demikian, polisi belum menyampaikan bagaimana cara R membunuh bayi-bayi hasil inses dengan E tersebut.

Kini, pihak kepolisian juga tengah mendalami motif R menghabisi nyawa ketujuh bayi itu.

Baca juga: Saat Banyak Sekolah di Jepang Tutup akibat Resesi Seks...

4. Tersangka bisa lebih dari satu orang

Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).

Sejauh ini, pihak kepolisian baru menetapkan satu tersangka yakni R, ayah kandung E yang melahirkan ketujuh bayi itu.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru terkait kasus tersebut.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Agus.

Sementara ini, E berstatus sebagai saksi korban.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di Mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujarnya.

Agus menyampaikan, pihaknya juga sedang mendalami peran seseorang yang disebut tersangka R sebagai guru spiritual.

Sebab, tersangka R mengaku melakukan perbuatan itu atas arahan guru spriritualnya.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

5. Istri R yang membantu persalinan E

Hubungan inses ayah dan anak di Banyumas itu ternyata juga diketahui oleh istri dari R yang juga ibu dari E.

Istri R disebut tidak bisa berbuat banyak karena ia diancam akan dibunuh.

“Istrinya mengetahui, tapi dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena diancam pelaku untuk diam. Kalau lapor akan dibunuh,” terang Agus dikutip dari Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Dari hubungan terlarang itu, E diketahui telah melahirkan sejumlah bayi hasil inses. Agus mengatakan, proses persalinan E dibantu oleh istri R.

“Yang membantu lahiran adalah istri tersangka, yang juga ibu dari E,” papar Agus.

Baca juga: Apa Itu Resesi Seks yang Berpotensi Dialami Indonesia, Penyebab, dan Dampaknya?

(Sumber: Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com