Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas, Tersangka Bisa Lebih Satu Orang

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, pelaku R (57) dan E (26) diduga sudah melakukan hubungan inses sejak 2013.

"Sementara itu, penguburan (bayi) dilakukan dari 2014 sampai 2021," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2023).

Hubungan inses antara R dan E diketahui dilakukan di sebuah gubuk yang menjadi tempat tinggal mereka di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Berikut ini fakta tentang pembunuhan bayi inses di Banyumas:

1. E adalah anak pertama dari istri ketiga

Fakta pertama dari kasus pembunuhan bayi hasil inses di Banyumas, E merupakan anak pertama dari istri ketiga R.

R mulanya mempunyai tiga istri, namun, R kini telah menceraikan istri pertama dan keduanya.

"Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," ujar Kompol Agus, Senin (26/5/2023).

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan R sebagai tersangka.

"Pengakuan R ada tujuh (bayi inses yang dibunuh)," ucapnya.

Dari pengakuan tersangka tersebut, pihak kepolisian kembali menggali kebun tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung. Tepatnya yakni berada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Penggalian dilakukan untuk menemukan jasad tiga bayi lainnya yang dibunuh oleh tersangka. Akan tetapi, hingga Senin (26/5/2023) pukul 13.30 WIB, pencarian belum membuahkan hasil.

3. Bayi langsung dibunuh setelah dilahirkan

Agus mengungkapkan, R mengaku bahwa bayi-bayi hasil dari hubungan terlarang dengan anaknya itu dibunuh sesaat setelah bayi tersebut dilahirkan.

Setelah dibunuh, bayi itu kemudian dibungkus kain dan dikuburkan di kebun.

Kendati demikian, polisi belum menyampaikan bagaimana cara R membunuh bayi-bayi hasil inses dengan E tersebut.

Kini, pihak kepolisian juga tengah mendalami motif R menghabisi nyawa ketujuh bayi itu.

Sejauh ini, pihak kepolisian baru menetapkan satu tersangka yakni R, ayah kandung E yang melahirkan ketujuh bayi itu.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru terkait kasus tersebut.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Agus.

Sementara ini, E berstatus sebagai saksi korban.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di Mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujarnya.

Agus menyampaikan, pihaknya juga sedang mendalami peran seseorang yang disebut tersangka R sebagai guru spiritual.

Sebab, tersangka R mengaku melakukan perbuatan itu atas arahan guru spriritualnya.

5. Istri R yang membantu persalinan E

Hubungan inses ayah dan anak di Banyumas itu ternyata juga diketahui oleh istri dari R yang juga ibu dari E.

Istri R disebut tidak bisa berbuat banyak karena ia diancam akan dibunuh.

“Istrinya mengetahui, tapi dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena diancam pelaku untuk diam. Kalau lapor akan dibunuh,” terang Agus dikutip dari Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Dari hubungan terlarang itu, E diketahui telah melahirkan sejumlah bayi hasil inses. Agus mengatakan, proses persalinan E dibantu oleh istri R.

“Yang membantu lahiran adalah istri tersangka, yang juga ibu dari E,” papar Agus.

(Sumber: Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Reza Kurnia Darmawan)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/27/084500265/5-fakta-pembunuhan-7-bayi-hasil-inses-di-banyumas-tersangka-bisa-lebih-satu

Terkini Lainnya

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke