Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic, Berapa Lama Penumpang Bisa Bertahan dengan Sisa Oksigen yang Ada?

Kompas.com - 21/06/2023, 16:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah kapal selam wisata reruntuhan Titanic yang dioperasikan oleh AceanGate Expedition hilang di Atlantik Utara pada Minggu (18/6/2023). 

Kapal ini memulai perjalanannya dari Newfoundland sejauh 400 mil laut menuju lokasi bangkai kapal Titanic yang berjarak sekitar 900 mil (1.450 kilometer) di lepas pantai Cape Cod, Massachusetts.

Dikutip dari CNN, penjaga pantai AS mengatakan bahwa para awak kapal selam itu kehilangan kontak dengan kapal induknya 1 jam 45 menit setelah tenggelam pada Minggu pagi. 

Kapal selam wisata Titanic ini dirancang untuk membawa oksigen selama 96 jam untuk lima orang di dalamnya.

Pada Selasa (20/6/2023) pukul 13.00 ET (waktu timur), penjaga pantai AS mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki waktu sekitar 40 jam lagi sebelum sisa oksigen menipis dan kemungkinan besar akan habis paling lambat pada Kamis sore, pukul 18.00 waktu timur.

Petugas saat ini masih terus melakukan upaya penyelamatan sebelum oksigen menipis.

Akan tetapi, ada sejumlah tantangan, termasuk lokasi yang terpencil, kondisi cuaca setempat, kondisi kapal selam, dan kedalaman laut yang luar biasa di area hilangnya kapal tersebut.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Kapal Selam Wisata Titanic: Kronologi, Penumpang, dan Upaya Penyelamatan


Saat kedinginan orang akan menggunakan lebih banyak oksigen

Kepala laboratorium lingkungan ekstrem di Universitas Portsmouth, Inggris, Mike Tipton mengatakan, tidak jelas berapa banyak sisa oksigen yang ada di kapal tersebut.

Pasalnya, kisaran jam terkait sisa oksigen bisa saja berbeda dari yang diasumsikan karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya variasi tingkat konsumsi oksigen.

"Seberapa cepat kita menggunakan oksigen tergantung pada apa yang kita lakukan," kata Tipton dilansir dari Insider.

"Misalnya, berolahraga dengan sepeda akan menggunakan sekitar dua liter oksigen per menit. Namun, duduk beristirahat dengan melakukan aktivitas sedikit mungkin akan menghabiskan sepertiga liter, dan para penumpang kapal selam memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui cara menghemat oksigen," tambahnya.

Tipton menyampaikan, jika kapal selam kehilangan daya mesin, ia bisa berada di dasar laut dengan suhu 40 derajat Fahrein atau sekitar 4,4 derajat Celsius.

Di mana, pada suhu tersebut bisa menyebabkan orang-orang yang ada di dalamnya kedinginan dan mulai menggigil. Hal ini, menurut Tipton, tentu dapat meningkatkan konsumsi oksigen sekitar tiga kali lipat.

"Menggigil adalah bentuk latihan yang menghabiskan sekitar satu liter oksigen per menit," katanya.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Selam Titan, Kendaraan Tur Bangkai Titanic yang Dilaporkan Hilang

Bertahan hidup selama tiga menit tanpa oksigen

Menurut Tipton, jika kapal selam mulai kehabisan oksigen, mereka yang berada di dalamnya dapat mengalami gejala gelisah, sakit kepala, kebingungan, detak jantung meningkat, napas pendek, ujung jari membiru, dan akhirnya kehilangan kesadaran.

Halaman:

Terkini Lainnya

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com