Kombinasi teknik terobosan dan teknologi off-the-shelf juga memberi Titan keunggulan unik dibandingkan kapal selam lain.
Selain itu, melalui sistem Real Time Hull Health Monitoring (RTM), kapal selam ini disebut memberikan fitur keselamatan yang tak tertandingi dalam setiap penyelaman.
Baca juga: Kapal Selam Nanggala 402: Spesifikasi, Julukan, dan Cerita Tenggelamnya
Dilansir dari BBC, Rabu, perusahaan membebankan tarif sebesar 250.000 dollar AS atau setara Rp 3,75 miliar (kurs Rp 15.027) untuk orang yang tertarik menjalani wisata bawah laut ini.
Dengan menaiki Titan, penumpang akan merasakan pengalaman menyelam penuh ke dasar Atlantik untuk menikmati bangkai Titanic dari jarak dekat.
Bukan hanya menyaksikan Titanic, kapal selam ini digunakan untuk melakukan survei dan pemeriksaan lokasi, penelitian dan pengumpulan data ilmiah, serta produksi film dan media.
Kapal selam Titanic atau Titan juga membawa misi untuk menguji perangkat keras maupun perangkat lunak di lautan dalam.
Adapun dalam misi kali ini, Titan membawa CEO dan pendiri OceanGate Stockton Rush, penjelajah dan miliarder Inggris Hamish Harding, dan penyelam Perancis Paul-Henri Nargeolet.
Kapal selam turut membawa pengusaha Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya, Suleman Dawood yang berusia 19 tahun.
Hilang kontak sejak Minggu pagi, OceanGate mengatakan tengah menjajaki semua upaya penyelamatan untuk mengembalikan lima orang tersebut dengan selamat.
Baca juga: Mengenang Film Titanic yang Tayang Perdana 1 November 1997
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.