KOMPAS.com - Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm Hg.
Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala. Namun, pada sebagian orang, gejala yang ditimbulkan bisa berupa pusing dan pingsan.
Pengaturan aliran darah internal tubuh terkadang dapat menyebabkan Anda memiliki tekanan darah lebih rendah dari normal.
Tekanan darah bervariasi dari satu orang ke orang lain. Bahkan penurunan sekecil 20 mmHg, dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang.
Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Dilansir Penn Medicine, tekanan darah rendah yang berat dapat disebabkan oleh kehilangan darah secara tiba-tiba (syok), infeksi berat, serangan jantung, atau reaksi alergi yang parah (anafilaksis).
Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba, seperti beralih dari berbaring ke berdiri.
Selain itu, tekanan darah rendah juga bisa terjadi karena berdiri terlalu lama, yang disebut neurally mediated hypotension. Ini paling sering menyerang orang dewasa muda dan anak-anak.
Baca juga: 9 Gejala Tekanan Darah Rendah Saat Kehamilan, Apa Saja?
Dilansir laman Children’s Health, tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah anak Anda turun di bawah kisaran normal.
Tekanan darah normal adalah antara 90/60 dan 130/80. Penurunan tekanan darah anak tidak selalu memprihatinkan, dan tingkat keparahan situasi akan tergantung pada penyebabnya.
Ada situasi di mana tekanan darah bisa menjadi sangat rendah dan menimbulkan gejala.
Biasanya terjadi ketika pembacaan atas (sistolik) lebih rendah dari 90 mm Hg, dan tekanan darah bawah (diastolik) lebih rendah dari 60 mm Hg.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Apa Saja?
Berikut ini adalah sejumlah tanda atau gejala tekanan darah rendah pada anak-anak:
Baca juga: Waspada, Ini 3 Faktor Utama yang Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Rendah
Ada tiga jenis utama kondisi tekanan darah rendah atau hipotensi pada anak-anak yaitu: