"Sebelum dimutasi, saya sempat menyopiri mobil Danyon saya (Kompol Petrus). Waktu itu dia bilang perlu uang Rp 53 juta untuk membeli lahan. Dia minta dicarikan secepatnya. Saya bilang, siap saya carikan komandan," ungkap Andry dalam unggahannya, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Saat itu, kata Andry, Kompol Petrus terus menanyakan perkembangan lewat pesan WhatsApp. Andry menjawab sedang diusahakan. Namun, ia hanya mendapatkan Rp 10 juta melalui pinjaman.
"Dia WhatsApps saya menanyakan perkembangannya. Sampai dia bilang woi. Terus saya bilang, siap komandan saya usahakan. Saya coba pinjam-pinjam. Terus dia bilang Rp 10 juta bisa? Saya jawab siap komandan. Dapatlah uang Rp 10 juta itu," ujar Andry.
Andry mengaku sempat menemui Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.
Ia diketahui dimutasi ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru secara tiba-tiba.
“Saat itu, Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan, ‘Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan’,” terang Andry dilansir dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Saat bertemu atasannya itu, Andry mengaku telah menjalankan sejumlah perintah atasannya seperti pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil.
Dia juga menyebutkan telah menyetorkan sebesar Rp 650 juta kepada atasannya dan terdapat bukti transfernya.
"Beliau menjawab, 'Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru'," ungkap Andry.
Baca juga: Viral, Foto Masa Berlaku Nopol Kendaraan Bermotor sampai 2031, Ini Kata Polisi
Dikutip dari Kompas.com, Senin (5/6/2023), Andry disebutkan tidak pernah masuk kantor untuk berdinas sejak dimutasi pada Maret 2023.
Alasan ia tak masuk dinas karena untuk fokus mengurus ibunya yang sedang sakit.
“Saya masih fokus merawat ibu saya. Ibu saya sakit, sudah komplikasi. Sekarang dirawat di rumah, karena enggak ada uang juga kalau rawat di rumah sakit. Saya sudah coba izin lewat WhatsApp karena tak sempat ke kantor, tapi saya tetap diabsensi. Ya, mau tak mau saya fokus rawat ibu dulu,” kata dia.
Andry juga mengaku sudah mempertimbangkan risiko ketika dirinya membongkar perbuatan komandannya melalui media sosial.
“Karena seperti ini keadaannya, kita sudah sepakat dengan keluarga, ya kita coba (sebarkan) melalui media sosial,” tuturnya.
Kabid Propam Polda Riau Kombes Johane Setiawan menjelaskan, kasus tersebut saat ini tengah didalami dan pihak Propam telah memeriksa delapan saksi.