Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang...

Kompas.com - 01/06/2023, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang tak kunjung menemui titik terang.

Padahal, potret penumpukan penumpang kerap dibagikan di berbagai platform media sosial, khususnya pada jam-jam sibuk.

Kompas.com beberapa kali mewawancarai pengguna KRL terkait kondisi di stasiun dan urgensi penambahan armada.

Baca juga: Mulai 1 Juni KAI Gunakan Gapeka 2023 Gantikan Gapeka 2021, Apa Itu?

Keluhan penumpang

Dalam wawancara pada April 2023, salah seorang pengguna bernama Nadya Hanafiah (26) menyoroti urgensi penambahan armada KRL.

Nadya yang setiap hari menggunakan KRL dari Stasiun Klender Baru ke Manggarai ini selalu menunggu lama kedatangan KRL.

"Harusnya ditambahkan lagi. Jadi, setiap berapa menit itu ada jurusan ke Bekasi atau sebaliknya, biar nunggunya enggak lama dan enggak ada penumpukan penumpang di dalam kereta," kata Nadya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Urgensi penambahan KRL ini juga disampaikan penumpang lain bernama Mely (31).

Menurutnya, kepadatan penumpang KRL Comutterline terbilang sangat sering terjadi, apalagi pada saat jam-jam sibuk.

"Sekarang tuh KRL kebanyakan justru yang delapan gerbong, dari mana memadainya? Coba rasain naik kereta di peak hours," ujar Mely.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Api Bengawan 2023, Purwosari-Pasar Senen PP


Dukungan dari PT KAI

Rencana impor KRL bekas dari Jepang ini sebelumnya telah didukung oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pada Maret 2023, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengungkapkan, opsi saat ini adalah impor kereta bekas dari Jepang karena beberapa KRL sudah memasuki masa pensiun.

"Kapasitas satu gerbong mencapai kurang lebih 175 orang penumpang, satu gerbong," kata Joni, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (6/3/2023).

"Kita itung saja, ketika itu satu rangkaian terdiri dari beberapa gerbong dan secara simultan bolak balik artinya bisa puluhan penumpang yang bisa diangkut gerbong itu," sambungnya.

Namun, dukungan ini bukan berarti PT KAI tak mendukung produksi dalam negeri.

Hanya saja, kebutuhan kereta saat ini sedang mendesak dan beberapa KRL harus segera dipensiunkan.

Baca juga: Viral, Foto Kursi Kelas Ekonomi Dimodifikasi oleh KAI, Apa Tujuannya?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com