Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Lesi Merah di Permukaan Kulit Mirip Ringworm, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 30/05/2023, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ismiralda menjelaskan, untuk infeksi jamur dermatofita yang lain, dinamakan berdasarkan lokasi lesinya.

Dermatofita adalah kelompok taksonomi jamur kulit superfisial yang terdiri dari 3 genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.

Apabila infeksi jamur dermatofita berada di wajah, maka disebut tinea facialis, tapi apabila di leher, badan, sampai perbatasan pergelangan tangan dan kaki disebut tinea corporis.

Sementara itu, pada area lipatan paha dan seputar kemaluan disebut tinea cruris.

"Selain itu, jamur ini juga dapat menyerang kuku kita yang disebut sebagai tinea unguium," ungkapnya.

Baca juga: Ramai soal Tidak Reapply Sunscreen Bisa Bikin Kulit Gosong, Benarkah? Ini Kata Dokter

Penyebab dan faktor risiko ringworm

Lebih lanjut, Ismiralda menyampaikan bahwa faktor risiko yang bisa menyebabkan ringworm bukan hanya dari hewan peliharaan saja.

Faktor risiko lain yang juga bisa memicu terjadinya ringworm ataupun lesi merah di kulit adalah kurangnya kebersihan sanitasi, terlalu banyak berkeringat, atau terlalu sering memakai pakaian yang tidak menyerap keringat ketat dan tebal.

Selain itu, diabetes akibat mengonsumsi antibiotik/steroid jangka panjang juga dapat menjadi faktor risiko munculnya lesi merah pada kulit.

"Kenapa disebut ringworm? Ya karena lesinya membentuk gambaran cincin di mana terjadi kemerahan pada kulit dan tampak aktif pada area tepinya, dan pada bagian tengah yang tampak menyembuh," jelasnya.

Gejala infeksi jamur yang paling menonjol dan banyak terjadi adalah timbulnya rasa gatal yang akan semakin parah, terutama bila berkeringat atau sedang dalam kondisi lembab.

Baca juga: Ramai soal Kulit Berjerawat Harus Berhenti Menggunakan Sunscreen, Benarkah Demikian?

Bagaimana pengobatannya?

Sementara itu, untuk pengobatan infeksi jamur, tidak bisa hanya dengan menggunakan salep antijamur saja.

Akan tetapi, perlu juga untuk mengetahui penyebab dan mengontrol faktor-faktor resikonya.

"Karena gambaran klinis tinea itu banyak jenisnya, makanya harus diperiksakan ke dokter kulit terdekat untuk mendapat pengobatan yang tepat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com