Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Saran Gerakan Tangan Saat Sakit Jantung, Benarkah Ampuh? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 28/05/2023, 21:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Bahaya mengikuti video viral di medsos

Habibie mengatakan, melakukan gerakan yang disarankan warganet untuk mengatasi serangan jantung maupun gagal jantung justru merugikan orang yang mengalaminya.

Berikut penjelasannya.

1. Kehilangan "golden period"

Kerugian pertama adalah melakukan gerakan seperti itu menyebabkan penderita jantung kehilangan waktu "golden period" untuk segera ke RS.

Selain itu, melakukan gerakan yang belum dipastikan keberannya menbuat penderita jantung melewatkan tindakan awal untuk penyelamatan jiwa.

"Semakin banyak waktu terbuang semakin jelek pula luaran klinis pasien," imbuh Habibie.

Baca juga: Studi: Anak Muda Pengidap Gangguan Mental Berpotensi Tinggi Kena Serangan Jantung atau Stroke

2. Menyebabkan gangguan irama jantung yang mematikan

Habibie juga menjelaskan, pergerakan otot yang repetitif akan cenderung menyebabkan jantung harus memompa darah lebih cepat untuk mencukupi kebutuhan oksigen otot lengan.

Jika dilakukan, gerakan semacam itu membahayakan jantung yang sedang terkena serangan.

Pasalnya, gerakan akan mengakibatkan kekurangan oksigen yang semakin parah pada otot jantung.

"Hingga dapat mencetuskan gangguan irama yang mematikan," jelas Habibie.

Segera bawa ke rumah sakit

Ketimbang melakukan gerakan tangan seperti yang beredar di media sosial, Habibie meminta siapapun yang merasakan gejala jantung tidak sehat untuk segera pergi ke UGD.

"Segera bawa pasien menuju unit gawat darurat untuk menurunkan risiko perburukan yang mungkin dapat terjadi," jelasnya.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Awas Lebih Mematikan daripada Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com