KOMPAS.com - Orang yang menderita gangguan kesehatan mental di usia 20-30 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke.
Hal itu merupakan temuan studi dalam European Journal of Preventive Cardiology yang terbit Senin (28/4/2023).
Tim peneliti asal Korea Selatan melakukan pengamatan terhadap lebih dari 6,5 juta warga yang tercatat dalam Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea.
Hasilnya, anak muda yang memiliki masalah mental berpotensi lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke selama delapan tahun ke depan.
Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Awas Lebih Mematikan daripada Pria
Dilansir dari CNN Health, penelitian ini dilakukan terhadap anak muda usia 20 hingga 39 tahun yang pernah menjalani pemeriksaan kesehatan selama 2009-2012.
Kesehatan mereka terus dipantau hingga Desember 2018 untuk mencari tahu serangan jantung atau stroke yang kemungkinan mereka alami.
Sebanyak 13 persen dari total 6,5 juta peserta penelitian ini diketahui mengidap gangguan mental.
Setelah diamati selama kurang lebih 8 tahun, peneliti menyimpulkan bahwa anak muda berusia di bawah 40 tahun berisiko mengalami serangan jantung sebanyak 58 persen lebih tinggi daripada mereka yang sehat secara mental.
Selain itu, mereka juga kemungkinan mengalami stroke 42 persen lebih tinggi.
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting mengingat penyakit arteri koroner dan serangan jantung jarang biasanya baru muncul pada usia 40 tahun ke atas.
Baca juga: Hati-hati, Kaget dan Patah Hati Bisa Memicu Serangan Jantung
Orang-orang dengan diagnosis gangguan stres pascatrauma (PTSD), skizofrenia, bipolar, atau gangguan kepribadian berisiko tertinggi kena serangan jantung.
Sementara penyakit mental yang paling dikaitkan dengan risiko stroke adalah gangguan kepribadian, skizofrenia, bipolar, dan gangguan penggunaan zat narkotika.
Adapun depresi dan kecemasan dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi.
Risiko penyakit ini tidak berhubungan dengan perbedaan gaya hidup, usia, jenis kelamin, serta masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, sindrom metabolik, atau penyakit ginjal kronis.
Baca juga: Bisakah Kembali Beraktivitas Normal Setelah Terkena Serangan Jantung?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.