Menurut dia, luka ringworm memiliki ciri khas berupa bagian pinggiran yang mirip cincin tampak aktif dan memerah.
Sementara di tengahnya, terlihat menyembuh dan tidak separah pada bagian luar.
Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm pada Kucing yang Bisa Menular ke Manusia
Oke melanjutkan, infeksi jamur termasuk ringworm lebih mungkin menyerang orang dengan tingkat higiene sanitasi kurang baik.
Bukan hanya itu, faktor risiko ringworm juga termasuk orang yang:
Baca juga: Serba-serbi Jamur, Manfaat Kesehatan dan Cara Aman Mengonsumsinya
Merupakan salah satu infeksi jamur, Oke menyebutkan bahwa pengobatan penyakit ini tak hanya dengan pemberian antijamur.
"Untuk mengobati infeksi jamur tidak bisa hanya dengan antijamur saja, tanpa mengontrol faktor-faktor risikonya," ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, orang yang terkena infeksi jamur harus segera berkonsultasi ke dokter.
"Segera berobat ke dokter terdekat untuk mendapat pengobatan yang tepat," ujarnya.
Baca juga: 5 Jamur Paling Mematikan di Dunia, Apa Saja?
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (2022), ringworm dapat diobati dengan krim antijamur yang mengandung clotrimazole, miconazole, ketoconazole, dan terbinafine.
Apabila penderita ringworm sudah dalam infeksi berat, maka dokter kemungkinan akan meresepkan obat oral seperti terbinafine, itraconazole, griseofulvin, fluonazole, ciclopirox, atau naftifine.
Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena jamur ringworm:
Baca juga: Ramai soal Efek Jamur Tahi Sapi Bikin Halusinasi, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.