KOMPAS.com - Indonesia harus tersingkir dari Piala Sudirman 2023 setelah menelan kekalahan 3-0 dari tuan rumah China.
Hasil ini sekaligus mengubur impian Indonesia untuk memenangi ajang Piala Sudirman pertama dalam lebih dari 30 tahun.
Diketahui, Indonesia terakhir kali menjuarai Piala Sudirman pada 1989.
Baca juga: Pesawat Tim Bulu Tangkis Piala Sudirman Indonesia Alami Go Around, Apa Itu?
Lantas, apa yang terjadi dengan pemain Indonesia sehingga tak mampu meraih hasil maksimal?
Manajer tim bulu tangkis Indonesia Armand Darmadji mengatakan, para pemain sebenarnya memiliki motivasi tinggi untuk memenangkan setiap pertandingan.
Sayangnya, mereka tidak bisa memberikan finishing touch yang baik dalam poin-poin kritis. Dalam hal ini, Armand lebih menyoroti faktor nonteknis, seperti mentalitas pemain.
"Secara mentalitas harus kita pompa lagi, faktor pendukung tuan rumah juga sangat besar terhadap permainan lawan yang kita hadapi kemarin," kata Armand kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).
Terkait pemilihan ganda campuran yang diturunkan pada partai perempat final, Armand menyebut hal itu diharapkan agar pemain lawan tidak bisa membaca permainan pemain Indonesia.
Baca juga: Jadwal Semifinal Sudirman Cup 2023: Malaysia Vs Korea, China Vs Jepang
Pasalnya, semua opsi ganda campuran yang dimiliki Indonesia pada Piala Sudirman, semuanya berada di bawah level pemain China.
"Maka kami berpikir pada saat penentuan pemain, sepakat untuk mencoba pasangan kombinasi, di mana pasangan tersebut baru pertama kali dipasangkan di ajang internasional," jelas dia.
"Kami melihat mereka (China) ini kan selalu mempelajari semua track record pertandingan, dengan kombinasi baru ini mereka diharapkan sama sekali tidak bisa membaca kita," sambungnya.
Hasilnya, pasangan Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja sempat mengimbangi pasangan China pada dua game.
Sayangnya, Armand sekali lagi menyoroti finishing touch keduanya yang kurang maksimal.
Baca juga: INFOGRAFIK: Profil Ahsan/Hendra, Juara Dunia Badminton 2019
Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata menyebutkan, kegagalan Indonesia di Piala Sudirman ini tidak lepas dari strategi yang diturunkan saat melawan Thailand di babak grup.