Diketahui, Indonesia takluk 3-0 dari Thailand sehingga gagal mengunci status sebagai juara grup.
Padahal, jika berhasil menjadi juara grup, Indonesia berpotensi bertemu lawan lebih ringan di babak perempat final.
Dengan status runner-up, Indonesia pun akhirnya bertemu China di babak perempat final.
"Waktu lawan Thailand itu susunan pemainnya agak beda ya. Menurut saya, harusnya yang terbaik jadi pilihan, karena itu penentuan untuk juara grup atau runner-up," kata Christian saat dihubungi secara terpisah, Sabtu.
"Di sini kita yang kecolongan, langsung kalah 3-0. Kalau seumpama kita menang satu saja, banyak kemungkinan jadi juara grup, karena ganda putra dan putri kita cukup kuat di atas mereka," sambungnya.
Baca juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Ini Cerita Para Atlet Bulu Tangkis Indonesia
Christian pun menyoroti kegagalan para pemain Indonesia dalam menuntaskan pertandingan setelah unggul jauh.
Menurutnya, para pemain yang unggul jauh dari lawan justru terburu-buru ingin menyelesaikan pertandingan.
Hasilnya, fokus dan konsentrasi mereka pun menurun ketika sudah unggul jauh.
Secara kualitas para pemain, ia tidak melihat mentalitas menjadi persoalan dalam ajang Piala Sudirman ini.
"Sebetulnya dengan kualitas dan jam terbang para pemain, seharusnya mental tidak menjadi masalah. Mereka sudah sering bertemu di turnamen-turnamen individu. Hal seperti itu harusnya tidak menjadi masalah," jelas dia.
Baca juga: Sejarah All England, Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua di Dunia, Bagaimana Awal Mulanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.