Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia 32 Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Ternyata Mereka Biksu Hutan

Kompas.com - 18/05/2023, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Rintangan seperti alam. Kita tahu bahwa di tahun ini terjadi pemanasan global di mana daerah Thailand itu (suhu) mencapai angka 41 derajat (Celsius)," papar Welly.

Baca juga: Cerita di Balik 32 Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur

Mereka adalah biksu hutan

Sementara itu, Richard Pekasa selaku pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon menyampaikan, 32 biksu yang jalan kaki dari Thailand menuju Indonesia merupakan biksu hutan.

Meski begitu, mereka tidak benar-benar tinggal di tengah hutan melainkan di pinggir hutan yang masih dapat terhubung dengan kota atau desa.

"Supaya masih bisa pindapata atau mengambil makanan atau minuman yang didermakan umat atau masyarakat dari (tempat tinggal) hutan kemudian ke hutan lagi," jelasnya.

Baca juga: Thudong, Perjalanan Biksu Puluhan Ribu Kilometer untuk Mengikuti Jejak Buddha

Biksu hidup secukupnya

Richard menambahkan, seseorang yang telah menjadi biksu benar-benar mengurangi segala sesuatu yang sifatnya "kedagingan".

Dalam kehidupan sehari-hari, biksu benar-benar menjaga aturan makanan. Mereka tidak memakan makanan yang mengandung gula, minyak, madu, bahkan susu.

Tak hanya itu, mereka juga mengambil barang yang didermakan berdasarkan kebutuhan mereka.

Biksu hanya mengambil barang kebutuhan yang dianggap perlu, seperti odol dan pasta gigi.

Baca juga: Kemenag Tegaskan Hari Raya Waisak Jatuh 4 Juni dan Bukan 6 Mei 2023

Mereka juga hanya memiliki 2 jubah yang setiap hari dicuci secara bergiliran setelah beraktivitas.

Menariknya, mereka cuma menyimpan satu mangkok untuk makanan dan hidup dari satu vihara ke vihara yang lain.

"Jadi kalo transit di suatu tempat begitu, nyampe langsung cepet cuci (jubah), dikeringkan malam itu juga untuk digunakan pagi-pagi besoknya," papar Richard.

"Hidupnya bisa di mana saja. Misalnya ke suatu vihara ada guru mereka belajar ilmu tertentu, ya tinggal bawa peralatan (seperlunya)," pungkasnya.

Baca juga: Ramai di Medsos, Hari Raya Waisak 2023 Tanggal 6 Mei atau 4 Juni?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com