Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Sebut "Ngecas" di Charging Station Bisa Curi Data Pribadi, Ini Kata Pakar

Kompas.com - 13/05/2023, 16:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut mengisi ulang baterai ponsel di stasiun pengisian daya atau charging station berpotensi terkena pencurian data pribadi, viral di media sosial.

Diunggah oleh akun ini, Jumat (12/5/2023), unggahan merupakan potongan video pernyataan dari anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin.

Tampak dalam video yang juga diunggah di akun Instagram resmi @puterikomarudin, Puteri menyampaikan bahwa charging station yang ada di tempat umum seperti bandara dan pelabuhan bisa menjadi media hack atau peretasan.

Menurut dia, stasiun pengisian daya yang sudah dilengkapi kabel dapat disisipi virus untuk kemudian "mencuri" data dari ponsel.

"Jadi di Amerika itu kejadian ternyata hacker udah bisa masukin virus ke dalam kabel itu. Ketika ketika colokin, nanti mereka mendapat akses ke semua data pribadi yang ada di HP kita," ungkapnya.

Pencurian data tersebut termasuk akses ke mobile banking (m-banking), sehingga saldo rekening dapat terkuras.

"Jadi saya berpesan Bapak/Ibu hati-hati, jangan sampai menyesal, bawa charger-an sendiri kalau nanti misal baterainya habis," kata dia.

Di media sosial Twitter, unggahan ini menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 3,1 juta tontonan, 24.000 suka, dan 2.300 twit ulang pada Sabtu (13/5/2023).

Lantas, benarkah data berpotensi dicuri saat mengisi daya di charging station?

Baca juga: Bjorka Muncul Kembali, Diduga Bocorkan 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan


Curi data melalui colokan USB

Pakar keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya menjelaskan, bukan kabel yang menjadi permasalahan, melainkan colokan USB yang terhubung ke komputer.

"Jadi bukan kabelnya yang berbahaya. Colokan USB-nya yang berbahaya," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).

Kendati demikian, pencurian data juga tidak dapat dilakukan secara langsung. Menurut Alfons, ponsel atau perangkat akan terlebih dahulu menerima notifikasi berupa persetujuan.

Apabila pemilik perangkat menyetujui untuk memberikan akses data ketika mencolokkan kabel ke colokan USB, maka data akan dapat dicuri.

"Sama seperti kita colokkan HP ke komputer kita, kan ditanya apakah mau transfer data atau tidak," ungkapnya.

Baca juga: Ramai Unggahan soal Penyebaran Data Pribadi untuk Registrasi Kartu Perdana, Pakar: Melanggar Hukum!

Alfons menerangkan, ponsel yang mengisi daya di tempat umum bisa saja ternyata mencolokkan ke sebuah perangkat atau komputer tersembunyi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com