Untuk itu Ali mengatakan, saat membeli nasi padang pembeli juga harus mengkombinasikan lauknya dengan menambahkan sayuran sehingga gizi dalam makanan tetap seimbang.
Baca juga: Kisah Bryan OKeeffee, Turun 62 Kg dalam Waktu 7 Bulan meski Tetap Makan Fast Food, Kok Bisa?
Terpisah, Chef Andreas dari Hotel Noormans Semarang memberikan pendapat yang berbeda terkait dengan nasi padang. Ia mengungkapkan bahwa nasi padang tidak termasuk fast food.
"Padang itu masakan rumahan, jadi satu konsep makanan rumahan yang dijual ke luar karena kebiasaan dari masyarakat Minang yang suka merantau," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Andreas mengatakan fast food memiliki definisi khusus, di mana proses pemasakan yang ada sangat cepat dan praktis.
Sementara itu, dalam masakan padang, makanannya tidak ada yang dibuat dengan konsep fast food.
Misalnya rendang dan gulai yang memiliki waktu pemasakan yang tidak sebentar. Dengan begitu, nasi padang bukan masuk ke dalam makanan cepat saji.
"Warung nasi padang itu menjual makanan yang sudah siap tapi bukan dengan proses pemasakan yang cepat," ungkapnya.
"Makanan fast food itu seperti KFC, MCD, dan beberapa resto western lainnya. Di mana resto-resto itu menerapkan konsep fast food dalam proses masaknya," sambungnya.
Baca juga: Ramai soal Makan Gorengan dan Junk Food Picu Kista Ovarium, Ini Penjelasan Dokter
Fast food berkaitan dengan cara penyajian dan cara memasaknya.
Sedangkan junk food adalah proses pemasakan yang menggunakan banyak bahan yang mengandung minyak, garam, kalori, dan lemak sehingga dianggap minim nutrisi.
"Saya tidak mengatakan junk food tidak sehat, hanya saja junk food kurang sehat untuk dikonsumsi karena cara pemasakaannya yang menggunakan banyak lemak," kata Andreas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.