Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasusnya Terus Meningkat, Kenali Gejala dan Pencegahan HIV dan Sifilis

Kompas.com - 12/05/2023, 09:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Berikut gejala jika seseorang menderita HIV menurut Ismiralda:

  • Flu
  • Demam
  • Lemas
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kemerahan pada kulit
  • Nyeri tenggorokan
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Batuk
  • Diare
  • Berat badan turun
  • Keringat malam hari.

“Tapi sering kali gejala ini bahkan tidak dirasakan sehingga HIV akan merusak sel-sel pertahanan tubuh tanpa disadari, sehingga masuk ke dalam stadium lanjut,” jelasnya.

Jika sudah masuk ke dalam stadium lanjut, terdapat penyakit yang muncul sebagai gejala seseorang menderita HIV sebagai berikut:

  • Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan
  • Herpes zoster
  • Radang paru-paru (pneumonia).

“Pasien dengan HIV kronik ini yang kemudian akan berlanjut sebagai AIDS,” tuturnya.

Baca juga: Ramai soal Ajakan Tes HIV, Bagaimana Cara, Biaya, serta Berapa Kali Harus Rutin Tes?

Gejala sifilis

Ismiralda mengatakan, gejala sifilis dapat dibagi menjadi dua stadium, yakni primer dan sekunder.

Gejala primer muncul setelah 10-90 hari tertular, yakni terdapat luka tidak nyeri di kemaluan atau anus. Biasanya hanya luka lesi tunggal dan relatif terlihat bersih.

“Karena tidak nyeri, pada stadium ini sering tidak terdeteksi dan akhirnya luka itu hilang sendiri dan berlanjut ke stadium sekunder,” ucapnya.

Pada stadium sekunder, sifilis juga disebut dengan penyakit seribu wajah (the great imitator).

“Karena bisa menyerupai penyakit-penyakit lain, namun selalu disertai pembesaran kelenjar getah bening generalisata,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus HIV Anak di Indonesia Tembus 12.553, Waspadai Tanda Gejalanya!

Sifilis pada stadium ini bisa menyebar ke bagian kulit lain dan organ tubuh seperti tulang.

“Lesi akibat sifilis yang menyebar pada kulit telapak tangan dan kaki berbentuk menjadi makulopapuler berwarna merah tembaga yang disebut dengan roseola sifilitika,” terangnya.

Selain roseola sifilitika, lesi akibat sifilis juga mempunyai nama lain tergantung dengan perubahan bentuknya.

Bentuk lain berupa bercak berwarna putih seperti panu, disebut dengan leukoderma sifilitika. Ada juga berupa timbul lepuh-lepuh disebut dengan pemfigus sifilitika.

"Ada juga timbul jaringan kulit seperti kutil berwarna merah muda, disebut kondiloma lata. Masih banyak bentuk klinis lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Benarkah Banyak Bekas Luka di Lengan Termasuk Gejala Sifilis?

Pencegahan HIV dan sifilis

Pada umumnya, HIV dan sifilis adalah penyakit menular seksual sehingga cara pencegahannya pun sama.

Ismiralda pun memberikan lima langkah pencegahan yang disebut ABCDE, berikut penjelasannya:

  1. A atau abstinence, yakni dengan tidak melakukan kontak seksual pada usia dini atau sebelum pernikahan dan tidak melakukan kontak seksual bila salah satu pasangan menderita infeksi menular seksual
  2. B atau be faithful, yakni dengan saling setia kepada pasangan
  3. C atau condom, yakni dengan menggunakan kondom bila melakukan kegiatan seksual berisiko tinggi
  4. D atau don’t use drugs, yakni dengan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang terutama melalui jarum suntik
  5. E atau education, yakni dengan mengedukasi sedini mungkin mengenai bahaya dan deteksi dini infeksi menular seksual.

Baca juga: Apa Bahaya Kutil Kelamin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

Tren
Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tren
Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com