Selanjutnya, muncul meme Unpopular Oopinion Gun pada 2019 dan memiliki tujuan yang sama dengan sebelumnya.
Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menilai, adanya tren "unpopular opinion" ini dapat membuka pendapat-pendapat yang selama ini belum tergambarkan.
"Misalnya pertanyaan tentang apa yang Anda pikirkan tentang orang Sunda. Selama ini mungkin karena alasan sopan santun, anti rasis, maka perdebatan yang keluar cenderung baik," kata Firman kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, selama ini sistem pendidikan Indonesia meletakkan sesuatu hanya baik dan buruk. Akibatnya, hal-hal yang buruk tak banyak ditampilkan atau digambarkan.
"Dengan adanya tren ini, orang akan diberi kesempatan melihat dari dua sisi. Jadi justru akan membongkar sesuatu yang sifatnya mitos, basa-basi," jelas dia.
Firman menuturkan, tren "unpopular opinion" ini bisa bertahan lama karena memunculkan komentar-komentar tak lazim.
Dengan begitu, banyak hal bisa diungkap secara mendalam dari berbagai sisi.
"Jadi orang bebas berpendapat, tidak perlu dimarahi oleh pihak lain, mengatakan apa adanya tentang sesuatu," ujarnya.
Selain itu, tren "unpopular opinion" juga dapat menyebabkan seseorang semakin dikenal oleh orang lain.
Sebab, tren ini memaksa seseorang untuk menyampaikan opini yang berbeda, sehingga menggiring perhatian warganet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.