Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Air Rebusan Gambas Disebut Bisa Atasi Diabetes, Benarkah?

Kompas.com - 07/05/2023, 17:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang bernarasi bahwa air rebusan gambas ampuh untuk mengatasi penyakit sejuta umat, salah satunya diabetes, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat akun TikTok ini pada Rabu (3/5/2023).

Dalam video berdurasi 34 detik itu, tampak pengunggah membagikan cara untuk mengolah gambas agar air rebusannya bisa dijadikan ramuan herbal.

"Nyesel kenapa baru tau sekarang. Air rebusan gambas ternyata ampuh banget atasi penyakit sejuta umat ini," tulis narasi dalam unggahan.

Pengunggah juga menuliskan bahwa mengonsumsi rutin air rebusan gambas dua kali sehari dapat bermanfaat untuk menurunkan diabetes, membersihkan darah, menurunkan berat badan, atasi peradangan, dan melancarkan BAB.

@anggaalbantani5 MANFAAT AIR REBUSAN GAMBAS#serunyaberbagi #tiktok #fyp ? suara asli - Angga Al Bantani

Hingga Minggu (7/5/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3,4 juta kali dan mendapatkan lebih dari 400 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah air rebusan gambas bisa untuk mengatasi diabetes?

Baca juga: 8 Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes Saat Puasa, Apa Saja?


Penjelasan ahli herbal

Wakil Dekan Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli herbal Prof Abdul Munim menyampaikan, bahwa memang sudah cukup banyak pengujian yang meneliti buah gambas untuk diabetes.

Namun umumnya, hal tersebut masih di uji praklinis pada binatang percobaan dan belum ada pengujian pada manusia.

"Jika efek antidiabetesnya kuat, maka nantinya bisa digunakan sebagai obat tradisional atau obat herbal terstandar. Namun saya cek belum ada satu pun produk obat tradisional yang beredar mengandung gambas," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Abdul mengatakan, penggunaan gambas sebagai obat diabetes masih harus dikaji mendalam setiap publikasinya.

Walaupun beberapa ada yang menyimpulkan bahwa efeknya lebih baik atau setara dengan obat diabetes glibenklamid.

Baca juga: Kenali 5 Tanda Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Manfaat gambas untuk obat herbal

Tanaman gambas atau oyongShutterstock/pakn Tanaman gambas atau oyong
Abdul mengungkapkan, meskipun belum ada data pasti terkait dengan gambas sebagai obat diabetes, namun masyarakat masih bisa mengonsumsi air rebusan atau gambas itu sendiri.

"Jika tetap dikonsumsi tidak apa-apa, bisa untuk terapi komplemen atau diabetes ringan," ucapnya.

Di sisi lain, ia juga menyebutkan, ada beberapa manfaat dari sayuran atau buah gambas terlepas dari efeknya yang masih belum terbukti bisa untuk menurunkan diabetes.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com