Pada 1739, terjadi invasi terhadap wilayah Mughal yang dilakukan pemerintahan Iran di bawah kepeimpinan Nader Shah.
Ia membunuh puluhan ribu pasukan Mughal dan membawa kabur Kohinoor beserta permata lainnya.
Tetapi, perjalanan Nader Shah berakhir tragis karena ia dibunuh oleh 15 perwira dan pengikutnya ketika sedang tidur.
Baca juga: Kisah Kelam di Balik Koh-i-Noor, Berlian Perempuan Kerajaan Inggris
Usai berpindah kepemilikan karena pergolakan politik dan militer, Kohinoor akhirnya jatuh ke pangkuan British East India Company pada abad ke-18.
Kohinoor juga digunakan dalam Perjanjian Lahore ketika Maharaja Duleep Singh yang berusia 10 tahun menyerah kepada Kerajaan Inggris atas nama Punjab.
Ia adalah satu-satunya pewaris ayahnya yang masih hidup setelah semua keluarganya tewas dibunuh.
Kohinoor kemudian diterima oleh Ratu Victoria dan ia meminta supaya berlian ini dipoles menjadi 105 karat.
Berlian tersebut selanjutnya digunakan oleh wanita di Kerajaan Inggris, seperti Alexandra, Mary, dan Elizabeth Angela Marguerite yang merupakan Ibu Ratu Elizabeth II.
Baca juga: Sekelompok Warga India Desak Inggris Kembalikan Permata Koh-I-Noor
Dilansir dari Kompas.com, Kohinoor yang kini tersimpan di Tower of London sempat ditentang rakyat India.
Mereka merasa Kohinoor membawa kenangan yang menyakitkan terhadap kolonialisme Inggris di India, apalagi jika Camilla memakainya.
"Sebagian besar orang India memiliki sedikit ingatan tentang masa lalu tentang penindasan," kata perwakilan salah satu partai di India, Bharatiya Janata.
"5-6 generasi orang India menderita di bawah berbagai aturan asing selama lebih dari 5 abad," sambungnya.
Baca juga: Saat Keluarga Kerajaan Inggris Merugi hingga Ratusan Miliar karena Corona...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.