KOMPAS.com - Charles III bersama istrinya, Camilla Parker Bowles, akan dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Inggris pada Sabtu (6/5/2023).
Prosesi penobatan keduanya bakal digelar di Westminster Abbey, lokasi yang sama ketika Ratu Elizabeth II dinobatkan menjadi ratu pada 1947.
Namun, dalam acara tersebut Camilla tidak akan memakai Kohinoor yang disebut sebagai berlian termahal di dunia pada mahkotanya.
Diketahui, Kohinoor adalah berlian oval dengan tingkat kemurian 105 karat yang nilainya ditaksir lebih dari Rp 3 triliun.
Sebagai gantinya, Camilla akan mengenakkan 3 koleksi berlian, yakni Cullinan III, IV, dan V pada mahkota saat mendampingi suaminya di altar.
Lantas, apa alasan Camilla tidak memakai berlian termahal di dunia saat Charles III dinobatkan sebagai raja?
Berlian Kohinoor sarat kontroversi
Alasan mengapa Kohinoor tidak akan dipakai Camilla ketika ia dinobatkan menjadi permaisuri karena berlian ini sarat kontroversi.
Kohinoor disebut sebagai simbol perampasan aset oleh rakyat India karena berlian ini mereka sebut berasal dari negaranya ketika kolonialisme Inggris.
Pada 2022 lalu, rakyat India bahkan sempat meminta agar berlian termahal di dunia tersebut dikembalikan ke negaranya.
Dilansir dari Readers Digest, Kohinoor dalam bahasa Persia yang memiliki arti Gunung Cahaya.
Menurut kepercayaan, pria mana pun yang mengenakannya akan menguasai dunia tapi mereka juga akan mengalami kemalangan.
Hingga kini belum diketahui secara pasti kapan Kohinoor ditemukan. Tapi, berlian ini sempat disebut dalam catatan tertulis pada 1628.
Kohinoor dulunya ditempatkan di atas takhta penguasa Mughal (kini meliputi sebagian besar India) bernama Shah Jahan.
Namun, putra Shah Jahan malah memenjarakan ayahnya sendiri yang berujung pada kudeta sehingga Kohinoor berpindah tangan.
Pada 1739, terjadi invasi terhadap wilayah Mughal yang dilakukan pemerintahan Iran di bawah kepeimpinan Nader Shah.
Ia membunuh puluhan ribu pasukan Mughal dan membawa kabur Kohinoor beserta permata lainnya.
Tetapi, perjalanan Nader Shah berakhir tragis karena ia dibunuh oleh 15 perwira dan pengikutnya ketika sedang tidur.
Berpindah tangan ke British East India Company
Usai berpindah kepemilikan karena pergolakan politik dan militer, Kohinoor akhirnya jatuh ke pangkuan British East India Company pada abad ke-18.
Kohinoor juga digunakan dalam Perjanjian Lahore ketika Maharaja Duleep Singh yang berusia 10 tahun menyerah kepada Kerajaan Inggris atas nama Punjab.
Ia adalah satu-satunya pewaris ayahnya yang masih hidup setelah semua keluarganya tewas dibunuh.
Kohinoor kemudian diterima oleh Ratu Victoria dan ia meminta supaya berlian ini dipoles menjadi 105 karat.
Berlian tersebut selanjutnya digunakan oleh wanita di Kerajaan Inggris, seperti Alexandra, Mary, dan Elizabeth Angela Marguerite yang merupakan Ibu Ratu Elizabeth II.
India kecam Kohinoor
Dilansir dari Kompas.com, Kohinoor yang kini tersimpan di Tower of London sempat ditentang rakyat India.
Mereka merasa Kohinoor membawa kenangan yang menyakitkan terhadap kolonialisme Inggris di India, apalagi jika Camilla memakainya.
"Sebagian besar orang India memiliki sedikit ingatan tentang masa lalu tentang penindasan," kata perwakilan salah satu partai di India, Bharatiya Janata.
"5-6 generasi orang India menderita di bawah berbagai aturan asing selama lebih dari 5 abad," sambungnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/06/103000465/ratu-inggris-disebutkan-tidak-pakai-berlian-termahal-di-dunia-saat