Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja dan Anak Diduga Jadi Korban Ritual Pengorbanan Manusia, Muminya Ditemukan 1.000 Tahun Kemudian

Kompas.com - 26/04/2023, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah arkeolog menemukan mumi remaja berusia 1.000 tahun di Peru, Senin (24/4/2023).

Mumi remaja itu ditemukan di kuburan bawah tanah situs pemakaman yang menampung sisa-sisa diduga korban ritual pengorbanan manusia pada masanya.

Dilansir dari Reuters, arkeolog Yomira Huaman yang bertanggung jawab atas penelitian itu mengatakan, mumi ditemukan dalam kondisi baik dan terbungkus buntalan penguburan bersama dengan kulit, rambut, keramik kuno serta tali.

Diduga, remaja itu hidup pada 1.100 hingga 1.200 tahun yang lalu.

Dia diperkirakan berasal dari budaya Lima atau Ichma.

Untuk diketahui, Peru adalah rumah bagi budaya pra-Hispanik yang berkembang selama berabad-abad sebelum kerajaan Inca naik kekuasaan pada awal abad ke-13.

Baca juga: Peneliti Temukan 2.000 Mumi Kepala Domba Jantan di Kuil Ramses II, untuk Apa?

Ritual pengorbanan manusia

Masih dari sumber yang sama, mumi remaja berusia 1.000 tahun itu ditemukan 200 meter dari tempat penemuan mumi pertama, Kompleks Cajamarquilla.

Di situs itu pula, ditemukan mumi 8 anak dan 12 orang dewasa yang diduga dikorbankan dalam ritual pengorbanan manusia pada 800-1.200 tahun lalu.

Kompleks Cajamarquilla adalah situs yang menampilkan reruntuhan empat piramida dengan dinding menyerupai labirin.

Dulunya, Cajamarquilla kemungkinan ditinggali oleh orang-orang dari pantai dan dataran tinggi Andean, sebuah daerah di Amerika Selatan.

Situs ini diyakini sebagai pusat perdagangan yang berkembang pesat.

Baca juga: Kurir Makanan di Peru Ketahuan Bawa Mumi di Tas, Diperkirakan Berusia 600-800 Tahun

Temuan mumi sebelumnya

Diberitakan New York, mumi berusia 800 tahun juga pernah ditemukan di kompleks Cajamarquill pada November 2022 lalu.

Mumi orang dewasa berusia 25-30 tahun itu ditemukan dengan tangan yang diletakkan di atas wajah.

Sementara bagian anggota tubuh lainnya diikat dengan tali sesuai dengan praktik penguburan orang-orang yang tinggal di wilayah Andes pada saat itu.

Kemungkinan besar, mumi itu memiliki status sosial tinggi berdasarkan lokasi makamnya.

Pada Januari 2022, arkeolog juga pernah menggali mumi laki-laki yang diperkirakan berusia 18-22 tahun.

Jenazah itu hidup pada 1.000 tahun yang lalu.

Sama seperti mumi lainnya, mumi itu ditemukan dengan posisi diikat dengan tali di dalam ruang pemakaman.

Baca juga: Arkeolog Temukan Mumi Diperkirakan Berusia 800 Tahun di Peru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com