Apabila dikonsumsi sekali dua kali, ujarnya, simvastatin sebetulnya tidak membawa dampak terlalu signifikan.
Kendati begitu, orang yang mengonsumsi obat ini akan mengalami efek samping seperti nyeri otot.
"Dan itu terlepas apakah dia pakai resep atau tidak," ungkapnya.
"Jadi untuk penggunaan simvastatin kadang ada efek-efek samping seperti itu, makanya akan lebih baik jika dengan resep supaya lebih terpantau," lanjut Zullies.
Baca juga: Tips Makan Enak Tanpa Takut Kolesterol Tinggi Saat Lebaran
Di sisi lain, ahli penyakit dalam dan pendiri JDN Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir menjelaskan, obat golongan statin termasuk simvastatin perlu diberikan dalam pantauan dokter.
Sebab, obat ini tidak hanya berkaitan dengan penurunan kolesterol, tetapi juga memiliki efek samping lainnya.
"Dan tidak tepat juga kalau digunakan sama orang yang banyak makan gorengan, terus tiba-tiba dia, 'Oke minum simvastatin buat penangkal itu', kerjanya tidak begitu," ungkapnya, dikonfirmasi terpisah, Senin.
Andi memaparkan, apabila efek yang ingin diperoleh adalah menurunkan kolesterol setelah makan makanan tinggi lemak, maka masyarakat dapat mengimbangi dengan jenis makanan tinggi serat.
"Maka yang bisa mengimbangi dan menghambat penyerapan lemaknya adalah high fiber. Jadi makanan seperti buah dan sayuran yang dipotimalkan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.