Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Dihindari Saat Melihat Gerhana Matahari

Kompas.com - 20/04/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena gerhana Matahari hibrida yang akan berlangsung hari ini, Kamis (20/4/2023).

Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan bahwa tidak ada imbauan khusus terkait dengan gerhana Matahari hibrida yang akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.

"Sebenarnya tidak ada imbauan khusus, namun karena gerhana Matahari juga bertepatan dengan mudik, maka para pemudik diharapkan untuk memperhatikan lokasi-lokasi yang mungkin akan mengalami gerhana," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

"Dengan memperhatikan lokasi gerhana, para pemudik bisa mempersiapkan diri untuk ikut menyaksikan gerhana Matahari," sambungnya.

Meskipun tidak ada imbauan khusus, namun Andi menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang mungkin bisa dihindari ketika gerhana Matahari sedang berlangsung.

Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Link Live Streaming Gerhana Matahari 20 April 2023

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu dihindari saat gerhana Matahari terjadi?

Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Link Live Streaming Gerhana Matahari 20 April 2023

Hal-hal yang perlu dihindari saat gerhana Matahari

Ada beberapa cara aman yang harus diikuti untuk melihat gerhana matahari dengan aman tanpa merusak mata. nasa.gov Ada beberapa cara aman yang harus diikuti untuk melihat gerhana matahari dengan aman tanpa merusak mata.
 Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dihindari ketika menyaksikan gerhana Matahari:

  1. Jangan melihat gerhana Matahari tanpa alat bantu.
  2. Jangan menggunakan pantulan cermin.
  3. Jangan melihat gerhana Matahari melalui pantulan air.
  4. Jika menggunakan ponsel, maka harus dilapisi alumunium foil.

Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa membacanya di bawah ini:

1. Jangan melihat gerhana Matahari tanpa alat bantu

Andi mengatakan, masyarakat tidak diperbolehkan untuk menyaksikan gerhana Matahari secara langsung tanpa menggunakan alat bantu ataupun pelindung mata, seperti kacamata gerhana.

Melihat gerhana Matahari tanpa alat bantu bisa menggangu penglihatan yang menyebabkan mata menjadi kabur saat melihat obyek sekitar.

Bahkan, kacamata hitam juga tidak diperbolehkan untuk dijadikan alat dalam melihat gerhana. Ini karena, kacamata hitam tidak mampu menghalangi sinar Matahari.

"Untuk itu, masyarakat ataupun pemudik yang ingin menyaksikan gerhana sebaiknya membeli kacamata gerhana terlebih dahulu," ujarnya.

Ia menyarankan, untuk menggunakan kacamata gerhana, yakni Neutral Density (ND) 04 yang dapat melindungi mata setidaknya selama 1 menit.

Baca juga: Jam Berapa Gerhana Matahari Hari Ini?

2. Jangan menggunakan pantulan cermin

Ilustrasi cara menyaksikan gerhana matahari sebagianKOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri Ilustrasi cara menyaksikan gerhana matahari sebagian

Hal-hal yang perlu dihindari selanjutnya adalah jangan melihat gerhana Matahari melalui pantulan cermin, pembatas kaca mobil, ataupun film mobil.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com