Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gerhana Matahari Hari Ini Memengaruhi Pengamatan Hilal? Simak Penjelasannya Berikut

Kompas.com - 20/04/2023, 09:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia akan mengalami fenomena gerhana Matahari hibrida yang terdiri dari gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total hari ini, Kamis (20/4/2023).

Fenomena langka itu terjadi pada hari yang sama dengan pengamatan hilal yang akan dilakukan di 123 titik di seluruh wilayah Indonesia.

Pengamatan hilal bertujuan untuk menetapkan Idul Fitri 1444 H.

Lantas, apakah gerhana matahari memengaruhi pengamatan hilal?

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Matahari di Seluruh Indonesia Hari Ini

Penjelasan BMKG dan BRIN

Plt Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muzli memastikan fenomena gerhana Matahari tidak memengaruhi pengamatan hilal.

"Sebetulnya tidak (mengganggu pengamatan hilal," tuturnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Hal serupa juga disampaikan oleh peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

"Karena puncak gerhana terjadi pada siang hari, maka tidak akan mengganggu jalannya pengamatan hilal," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: 5 Hal yang Perlu diketahui soal Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023

Potensi keterlihatan hilal

Menurut Andi, potensi keterlihatan hilal pada Kamis (20/4/2023) snagat kecil.

"Ada kemungkinan hilal sulit terlihat," ucap Andi.

Kendati begitu, hal tersebut bukan disebabkan oleh fenomena gerhana Matahari hibrida yang terjadi hari ini.

"Sulitnya hilal terlihat ini bukan karena gerhana, melainkan karena memang posisi relatif di ufuk itu cukup rendah," papar Andi

Andi mengungkapkan, ketinggian hilal di Indonesia saat ini bervariasi, yakni antara 1 hingga 2 derajat.

Adapun pada saat matahari terbenam, sudut elongasi (jarak sudut antara hilal dan matahari) di Indonesia masih sekitar 2 hingg 3 derajat.

Kedua hal tersebut belum memenuhi kriteria yang digunakan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Baca juga: Kapan Lebaran 2023? Ini Menurut Muhammadiyah, Pemerintah, dan Prediksi BRIN

Di samping itu, Muzli yang tengah berada di Biak, Papua untuk mengamati hilal mengatakan, pihak BMKG telah melakukan perhitungan (hisab) sebagai salah satu metode penentuan Idul Fitri 2023.

Hasilnya, tinggi hilal paling rendah di Papua sekitar 0,75 derajat.

Sementara paling tingginya adalah di Sabang sekitar 2,36 derajat.

"Dengan ketinggian tersebut, kita perkirakan hilal itu tidak akan terlihat meskipun keadaan cuaca bagus," imbuh Muzli.

Meskipun begitu, pihaknya tetap akan melakukan pengamatan hilal pada petang hari nanti.

Baca juga: Idul Fitri 2023 Diprediksi Berbeda, BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com