Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Hipertensi pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Kompas.com - 07/04/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan dalam pembuluh darah melebihi batas normal.

Hipertensi dapat diderita oleh siapa saja, termasuk anak-anak dengan diagnosis oleh dokter.

Jika tidak segera dicegah atau diobati, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi atau penyakit tambahan pada anak.

Berikut gejala, diagnosis, penyebab, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan hipertensi pada anak:

Baca juga: Waspadai Silent Killer Hipertensi, Simak Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Gejala hipertensi pada anak

Dikutip dari MayoClinic, hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, gejala yang muncul mungkin menandakan keadaan darurat hipertensi (krisis hipertensi) yang meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala
  • Kejang
  • Muntah
  • Detak jantung cepat, berketuk, dan berdebar (palpitasi)

Jika anak mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk ditangani.

Diagnosis hipertensi pada anak

Definisi klinis hipertensi pada anak beragam, tergantung pada usia, tinggi, berat, dan jenis kelamin anak.

Anak didiagnosis menderita hipertensi ketika pembacaan tekanan darahnya sama dengan atau lebih besar dari persentil ke-95 anak lain yang sama usia, tinggi, berat, atau jenis kelaminnya.

Diagnosis juga harus dilakukan melalui pembacaan tekanan darah pada tiga kunjungan yang terpisah secara berurutan.

Untuk remaja bersuai 13 tahun ke atas, dianggap memiliki kriteria diagnosis yang sama dengan orang dewasa, yakni tekanan darah berada di 130/80 mmHg atau lebih.

Baca juga: Apa Saja Gejala Umum Hipertensi?

Penyebab hipertensi pada anak

Penyebab atau faktor risiko dari munculnya hipertensi pada anak biasanya dikarenakan kondisi kesehatan lain, pola hidup, atau faktor genetik keturunan.

Dilansir dari HealthLine, penyebab hipertensi pada anak dibagi menjadi dua, yakni hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.

Hipertensi primer (esensial)

Hipertensi ini umumnya dikarenakan oleh pola hidup atau genetika yang meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Riwayat keluarga hipertensi atau penyakit jantung
  • Orang tua yang merokok selama kehamilan
  • Merokok atau terkena paparan asap rokok
  • Tidak banyak beraktivitas fisik
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Berkulit gelap.

Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder biasanya didasari oleh kondisi kesehatan lain atau obat tertentu seperti:

  • Masalah jantung, seperti penyempitan (koarktasio) aorta
  • Sindrom cushing
  • Hipertiroidisme
  • Gangguan adrenal
  • Apnea tidur obstruktif
  • Penyakit ginjal kronis
  • Penyempitan arteri ke ginjal (stenosis arteri renalis)
  • Penyakit ginjal polikistik
  • Obat atau suplemen over-the-counter (OTC), seperti kafein, pil diet, atau ephedra
  • Obat resep, seperti kontrasepsi oral, steroid, atau stimulant sistem saraf pusat
  • Obat perangsang attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Zat terlarang, seperti amfetamin, kokain, atau steroid anabolik.

Baca juga: 9 Faktor Risiko Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi hipertensi pada anak

Komplikasi oleh hipertensi pada anak biasanya akan muncul saat mereka beranjak dewasa. Komplikasi tersebut antara lain:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com