Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mengeluh Lapar dan Haus Menggugurkan Pahala Puasa?

Kompas.com - 30/03/2023, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berpuasa pada bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh umat Islam.

Puasa dilakukan dengan menahan segala hawa nafsu, termasuk menahan lapar dan haus sejak dari terbit hingga terbenamnya matahari.

Beberapa orang terkadang mengeluh lapar dan haus karena harus berpuasa.

Lantas, apakah mengeluh lapar dan haus dapat menggugurkan pahala puasa?

Baca juga: Menelan Ludah dan Dahak Apakah Membatalkan Puasa?

Tidak menggugurkan pahala puasa

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Syamsul Bakri mengatakan, mengeluh lapar dan haus tidak menggugurkan pahala puasa.

“Tidak, itu (mengeluh lapar dan haus) tidak menggugurkan pahala puasa,” ujar Syamsul kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Hal itu karena di dalam fikih, tidak ada yang menjelaskan bahwa mengeluh lapar dan haus saat berpuasa dapat menggugurkan pahalanya.

Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, mengeluh lapar dan haus saat berpuasa tidak menggugurkan pahalanya.

"Tentu tidak, kecuali kalau mengeluh lapar lalu makan, itu baru bermasalah (dapat membatalkan puasa)," ucap Anwar kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Menurutnya, bila seseorang tidak mengeluh lapar dan haus saat berpuasa dan diniatkan untuk Allah, maka nilai atau pahala di sisi-Nya akan lebih tinggi dibanding bagi yang mengeluh.

"Tapi kalau berpuasa dan tidak mengeluh karena orang lain, maka tidak ada nilainya di sisi Allah," tandasnya.

Baca juga: Apakah Marah dan Bertengkar Membatalkan Puasa?

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad juga juga mengatakan bahwa mengeluh lapar dan haus tidak menggugurkan pahala puasa.

“Orang yang mengeluh lapar atau haus, tidak menggugurkan pahala (puasa),” ucap Ziyad kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Menurutnya, orang berpuasa mempunyai tiga tingkatan, yakni puasa orang awam, khawas, dan akhir.

Puasa orang awam adalah puasa yang dilakukan hanya menahan tidak makan, minum, dan berhubungan badan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com