Menurut Andi, konjungsi Bulan dan Venus akan terjadi setiap bulan. Kendati demikian, fenomena okultasi Venus hanya terjadi di tahun-tahun tertentu.
"Tidak semua tahun itu mengalami okultasi Venus oleh Bulan," ungkapnya.
Andi menerangkan, Venus memiliki kemiringan orbit terhadap ekliptika, begitu pula dengan Bulan.
Oleh karena itu, Bulan dan Venus pun tidak selalu tampak satu garis dan terhalangi oleh Bulan, atau terjadi okultasi.
"Karena posisi Bulan lebih dekat dengan Bumi dibandingan Venus, maka Bulan berada di depan Venus, sehingga saat Bulan bergerak, seolah-olah menutupi Venus," jelasnya.
Selain 24 Maret 2023, okultasi Venus yang terlihat di Indonesia terakhir kali terjadi pada 2004, 2010-2011, 2017, dan 2022.
"Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2042 dan 2061," tutur Andi.
Serupa, konjungsi antara Bulan dan Venus juga dipengaruhi orbit keduanya yang tidak sejajar ekliptika, melainkan sedikit miring.
"Maka ada di waktu-waktu tertentu Bulan dan Venus bisa segaris lurus, tapi ada juga waktu Bulan dan Venus tidak benar-benar segaris lurus," kata Andi.
Baca juga: Ada 4 Gerhana Sepanjang 2023, 3 Dapat Dilihat di Indonesia, Apa Saja?
Terjadi sebulan sekali, Andi merinci jadwal konjungsi Bulan dan Venus sepanjang 2023 dalam waktu sesuai zona masing-masing, sebagai berikut:
Selain Venus dan Bulan, Maret 2023 juga masih akan dihiasi konjungsi antarplanet lain, termasuk:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.