Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama dalam Sejarah, Merapi Punya Dua Kubah Lava Aktif pada Satu Periode Erupsi

Kompas.com - 24/03/2023, 13:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berstatus Siaga sejak mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3/2023).

Terbaru, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan, Merapi memiliki dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi.

Penemuan tersebut, menurut BPPTKG, merupakan pertama kalinya dalam sejarah pernah terjadi pada Merapi.

"Pertama kalinya dalam sejarah, Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava aktif dalam satu periode erupsi," tulisnya dalam akun resmi Twitter @BPPTKG, Kamis (23/4/2023).

Saat dikonfirmasi, Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso membenarkan informasi tersebut.

"Benar," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023) pagi.

Kompas.com telah mendapatkan izin Agus untuk mengutip informasi dalam unggahan Twitter BPPTKG.

Baca juga: Cerita Letusan Dahsyat Gunung Merapi 2010...


Punya dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi

Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, kubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang dihasilkan dari erupsi ekstrusi lambat lava kental dari gunung api.

Adapun erupsi yang membentuk kubah lava memang sering terjadi, terutama di pengaturan batas lempeng konvergen.

Sekitar 6 persen erupsi efusif atau lelehan di Bumi akan membentuk fenomena kubah lava.

Bentuk kubah yang khas ini dikaitkan dengan viskositas (kekentalan) tinggi yang menghambat lava mengalir sangat jauh.

Viskositas tinggi sendiri dapat diperoleh dengan dua keadaan di dapur magma, yaitu kandungan atau kadar silika yang tinggi dalam magma, atau dengan degassing (pelepasan gas) magma cair.

Menurut BPPTKG, dua kubah lava aktif yang teramati pada Merapi adalah kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Sejak kemunculan pertama kali pada Januari 2021, kedua kubah lava tersebut masih terus tumbuh.

Bahkan, pengamatan dengan pesawat tanpa awak alias drone oleh Badan Geologi menunjukkan, kubah lava barat daya masih terlihat aktif dengan suhu mencapai 230 derajat Celsius.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com