Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Herpes: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kompas.com - 24/03/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comHerpes atau herpes simpleks adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus bernama herpes simplex virus (HSV).

Penyakit ini ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan dan berisi cairan.

Herpes merupakan penyakit jangka panjang karena virusnya bisa bertahan seumur hidup di dalam tubuh dan penderita tidak menyadarinya karena gejalanya terkadang tidak muncul.

Lalu apa saja jenis, penyebab, gejala, dan pengobatannya?

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Jenis herpes

Dikutip dari ClevelandClinic, terdapat dua jenis herpes yang disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.

1. Oral herpes

Herpes jenis ini disebabkan oleh infeksi virus HSV-1.

Oral herpes menyebabkan luka pada kulit di sekitar area mulut atau wajah.

2. Genital herpes

Herpes jenis ini disebabkan oleh infeksi virus HSV-2.

Genital herpes akan menyebabkan luka pada kulit sekitar alat kelamin, anus, bokong, vagina bagian dalam, serta paha bagian dalam.

Baca juga: Apa Itu Biduran: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

Penyebab herpes

Pada umumnya, kedua jenis herpes tersebut ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita karena lukanya.

Selain dari luka, penderita dapat menularkan herpes melalui cairan yang keluar dari tubuh, seperti air liur dan air mani.

Oleh karena itu, biasanya penyakit ini tertular melalui berciuman, berpelukan, atau berhubungan badan.

Virus ini hanya dapat hidup di luar tubuh selama beberapa jam hingga beberapa hari.

Sehingga, seseorang juga dapat tertular melalui sentuhan dengan barang atau benda di sekitar. Namun, ini jarang terjadi.

Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Gejala herpes

ilustrasi gejala herpes.iStockphoto/piotr_malczyk ilustrasi gejala herpes.

Dilansir dari HealthLine, herpes terkadang tidak menimbulkan gejala, tergantung tingkat keparahannya.

Seseorang dapat mengalami infeksi HSV primer atau sekali, hingga berulang kali atau disebut dengan recurrent.

Gejala dari herpes primer umumnya akan muncul beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terpapar virus dan seringkali mirip dengan gejala flu, seperti:

  • Demam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sakit dan nyeri tubuh, termasuk sakit kepala.
  • Rasa lelah yang tidak biasa.
  • Berkurangnya nafsu makan.
  • Terdapat rasa sakit di tempat infeksi berupa luka atau lepuh.

Lepuh tersebut akan memakan waktu hingga enam minggu agar sembuh total dengan sendirinya. Di waktu tersebut pula virus dapat menular ke lainnya.

Baca juga: Viral, Unggahan Balita Terkena Herpes Setelah Dicium Orang Dewasa

Beberapa orang dapat mengalami herpes berulang, namun rentang waktunya akan semakin jauh seiring waktu dikarenakan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan virus tersebut.

Biasanya, gejala yang terlihat pada herpes berulang, seperti:

  • Lepuh yang muncul selama masa berulang dapat sembuh total dalam beberapa hari, bukan beberapa minggu.
  • Lepuh semakin tidak terlihat dan tidak menyakitkan.

Sebelum seseorang terkena herpes berulang, akan muncul gejala beberapa jam atau hari sebelum lepuh muncul pada kulit yang meliputi:

  • Nyeri.
  • Gatal.
  • Kulit terasa terbakar.
  • Perasaan geli.

Baca juga: Kenali Panu: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Pengobatan herpes

Lepuh dari herpes biasanya akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, jika seseorang mengalami herpes berulangkali, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat antivirus.

Obat antivirus tersebut, seperti:

  • Acyclovir.
  • Famciclovir.
  • Valacyclovir.
  • Foscamet atau cidofovir untuk HSV yang sudah resisten dengan obat lainnya.

Selain melalui obat antivirus, juga dapat melalui pengobatan rumahan yang mudah untuk dilakukan sembari mengisolasikan diri dari yang lainnya.

Pengobatan rumahan tersebut meliputi:

  • Kompres dingin.
  • Pasta soda kue atau tepung maizena dan air campuran bawang putih yang dihacurkan dengan minyak zaitun.
  • Lidah buaya yang diolekskan ke luka.
  • Minyak pohon teh, kayu putih, atau peppermint dengan diencerkan bersama minyak kelapa.
  • Konsumsi vitamin.

Baca juga: Kurap: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com