KOMPAS.com – Biduran atau hives merupakan penyakit kulit yang menyebabkan bilur-bilur merah menonjol pada kulit yang muncul tiba-tiba.
Walaupun tidak menular, penyakit yang juga disebut dengan urtikaria ini memberikan rasa gatal yang luar biasa.
Awalnya bilur ini muncul di satu bagian tubuh saja, tetapi semakin lama bilur ini akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Biduran dapat muncul di mana saja, sehingga dapat mengganggu penampilan dan kenyamanan seseorang dalam berkegiatan.
Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Dikutip dari MedicalNewsToday, biduran dapat berkembang terhadap alergen. Ketika bereaksi alergi, tubuh akan melepaskan protein yang disebut dengan histamin.
Selanjutnya pembuluh darah kecil yang disebut dengan kapiler mengeluarkan sebuah cairan.
Cairan ini akan menumpuk di kulit dan menyebabkan peradangan dan benjolan.
Reaksi alergi ini penyebabnya berupa:
Selain faktor reaksi alergi, faktor lingkungan yang memengaruhi fisik juga dapat memicu biduran, seperti:
Baca juga: Ketahui tentang Cacar Air: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan
Selain itu, kondisi kesehatan juga mendasari terjadinya biduran yang meliputi:
Baca juga: Apa Itu Kanker Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Masih dari sumber yang sama, waktu yang diperlukan untuk munculnya gejala tergantung pada penyebabnya.
Biduran yang disebabkan oleh reaksi alergi kontak langsung pada lateks atau iritasi biasanya terjadi 10 – 60 menit setelah terkena reaksi dan bertahan hingga 24 jam.
Pada seseorang yang mengalami biduran karena alergi makanan, biasanya gejala akan muncul dalam waktu satu jam.
Sedangkan reaksi alergi terhadap pewarna makanan dan bahan kimia tambahan lainnya dapat muncul setelah 12 – 24 jam.
Reaksi terhadap suatu obat dapat muncul setelah seseorang mengonsumsi obat tersebut atau pun lama setelahnya. Bahkan, bisa muncul setelah bertahun-tahun mulai menggunakan obat tersebut.
Baca juga: Apa Itu Kutil: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya