Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Abu Achmad Sidqi Amsya, Ketua Majelis Hakim yang Vonis Bebas 2 Polisi di Perkara Kanjuruhan

Kompas.com - 17/03/2023, 08:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan vonis bebas kepada dua terdakwa perkara Kanjuruhan, pada Kamis (16/3/2023).

Diberitakan Kompas.com (16/3/2023), dua terdakwa yang divonis bebas adalah mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.

Menurut majelis hakim yang terdiri dari Abu Achmad Sidqi Amsya, Mangapul, dan I Ketut Kimiarsa, dua terdakwa yaitu Bambang Sidik dan Wahyu Setyo Pranoto tidak terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Bambang Sidik Achmadi tidak terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan pertama, kedua dan ketiga," kata Ketua Majelis Hakim Abu Achmad dalam sidang putusan Bambang Sidik.

"Menyatakan terdakwa Kompol Wahyu Setyo Pranoto tidak terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan pertama, kedua dan ketiga," ujar Abu Achmad Sidqi Amsya dalam sidang pembacaan putusan Wahyu Setyo.

Berperan sebagai hakim ketua dalam perkara tragedi Kanjuruhan, lantas, seperti apa sepak terjang hakim Abu Achmad Sidqi Amsya?

Baca juga: Soal Vonis Bebas Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Aremania: Korban Bertanya Sambil Menangis


Profil Abu Achmad Sidqi Amsya

Dikutip dari laman IKAHI, Abu Achmad Sidqi Amsya, S.H. lahir di Sidoarjo, Jawa Timur pada 18 November 1968.

Merujuk pada nomor induk pegawai (NIP), Abu Achmad diangkat sebagai pegawai negeri sipil pada Maret 1996.

Saat ini, Abu Achmad tercatat menjabat sebagai hakim tingkat pertama di Pengadilan Negeri Surabaya.

Dilansir dari situs PN Surabaya, hakim ini memiliki pangkat Pembina Tingkat I (IV/c).

Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Hukum Keperdataan di Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya, Jawa Timur.

Abu Achmad Sidqi Amsya beberapa kali bertugas di PN lain, termasuk PN Tanjung Redeb, PN Pangkalan Bun, dan PN Situbondo.

Bahkan, Abu Achmad sempat menjabat sebagai Ketua PN Situbondo sebelum akhirnya dimutasi menjadi hakim PN Surabaya Kelas 1 A.

Baca juga: Vonis Bebas 2 Polisi di Kasus Kanjuruhan Dianggap Tak Masuk Logika

Harta kekayaan Abu Achmad Sidqi Amsya

Dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Jumat (17/3/2023), Abu Achmad Sidqi Amsya melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp 1,072 miliar pada 5 Januari 2023.

Pada laporan harta untuk periode 2022 tersebut, dia memasukkan empat sumber harta kekayaan, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lain, serta kas dan setara kas.

Di antara hartanya, tanah dan bangunan di Sidoarjo dan tanah di Bogor menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 878 juta.

Hakim PN Surabaya ini juga memiliki dua buah sepeda motor dan satu buah mobil dengan total Rp 98,3 juta. Dia turut melaporkan harta bergerak lain senilai Rp 74,7 juta.

Adapun kas dan setara kas, Abu Achmad Sidqi Amsya melaporkan harta senilai Rp 21.587.744.

Dengan demikian, total harta kekayaan hakim ini mencapai Rp 1,072 miliar, tepatnya Rp 1.072.587.744.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com