Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanie Perkins, Perempuan Muda Tajir di Balik Aplikasi Desain Canva

Kompas.com - 12/03/2023, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda menggunakan aplikasi desain Canva untuk berbagai keperluan? Jika iya, Anda perlu berterima kasih kepada Melanie Perkins.

Melalui Canva, pengguna bisa memilih banyak visual menarik untuk mendesain menu, resume, dan grafik Instagram atau kepentingan lain.

Pada dasarnya, Canva adalah alternatif yang lebih sederhana dibandingkan Adobe Photoshop. Hanya butuh beberapa detik untuk mempelajari cara penggunaannya.

Merilis Canva saat berusia 24 tahun

Kisah kesuksesan Canva dimulai pada 2012, ketika Perkins yang masih berusia 24 tahun menghadiri undangan MaiTai Muai.

Ini merupakan sebuah acara eksklusif di pantai yang diselenggarakan oleh investor Bill Tai dan dihadiri para pendiri startup.

Baca juga: Kisah Kiska, Paus Orca Paling Kesepian di Dunia yang Mati di Penangkaran

Dikutip dari Insider, Perkins sebelumnya bertemu dengan Tai di sebuah konferensi di Perth.

Saat itu, Tai cukup terkesan dengan presentasi Canva Perkins, sehingga mengundangnya ke MaiTai Maui untuk bertemu dengan beberapa petinggi teknologi yang mendapat tempat di daftar tamu.

Sesi presentasinya di MaiTai Maui memberinya beberapa investor awal, termasuk Tai sendiri yang menghasilkan putaran modal senilai 3 juta dolar AS.

Ia bahkan sengaja belajar olahraga kitesurfing agar bisa bertemu investor.

Usaha itu pun berhasil menghubungkannya dengan bintang Hollywood Owen Wilson dan Woody Harrelson yang akhirnya berinvestasi di Canva.

Hal ini membuat Perkins lebih mudah meningkatkan modal dan minat investor.

Alih-alih harus datang ke Silicon Valley untuk mendapatkan uang, ia menyebut investor rela terbang ke Canva di Australia untuk mendapatkan putaran pendanaan 15 juta dolar AS yang ditutup pada Oktober 2015.

Baca juga: Sejarah Canva, Situs Desain Grafis Online yang Kini Populer

Kerap ditolak

Kendati demikain, di balik kesuksesan Canva, Perkins harus melalui jalan panjang dan kesabaran akibat banyaknya penolakan yang diterimanya.

"Kami terus ditolak, tetapi jelas di kepala saya bahwa ini adalah masa depan desain," ujarnya.

Untungnya Perkins tidak menyerah.

Ia menghabiskan tiga bulan tinggal di lantai apartemen kakaknya di San Francisco sambil melakukan perjalanan ke Silicon Valley untuk bertemu dengan investor.

Pada siang hari, dia menggunakan WiFi gratis di food court mal.

Menurutnya, ia telah melakukan sekitar 100 pertemuan dengan investor, tetapi tidak satu pun dari pertemuan tersebut yang menjadi kesepakatan untuk Canva.

"Saya ingat pernah berpikir, 'mengapa ini begitu sulit?'," kata Perkins.

Baca juga: Cara Membuat dan Menyimpan atau “Save” Presentasi Canva ke PPT dengan Mudah

Usahanya itu pun akhirnya berbuah manis pada 2012. Canva pun berkembang begitu cepat.

Dalam dua minggu sejak aplikasi iPhone Canva diluncurkan, aplikasi tersebut bahkan telah diunduh sebanyak 330.000 kali.

Perusahaan juga telah mengumpulkan lebih dari 27 juta dolar AS dari investor, termasuk Founders Fund, 500 Startups, dan Felicis Ventures.

Forbes mencatat, Canva telah menarik 60 juta pengguna bulanan ke perangkat lunak premiumnya, dengan 500.000 tim dari perusahaan seperti Intel dan Zoom membayarnya.

Pada September 2021, Canva dihargai oleh investor swasta sebesar 40 miliar dolar AS.

Berkat Canva, kekayaannya kini mencapai 3,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 55,8 triliun, berdasarkan catatan Forbes hingga 11 Maret 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com