Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bayang-bayang Terbang di Mata Disebut "Floaters", Apa Bahayanya?

Kompas.com - 12/03/2023, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Memiliki bentuk bervariasi

Sementara itu, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), Florence M Manurung mengatakan bahwa bayang-bayang berbentuk cacing di mata itu benar disebut dengan floaters.

"Floaters terjadi akibat pencairan vitreous yang umumnya tidak semua bahaya, namun harus dipantau dokter mata," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/3/2023).

Floaters adalah bintik-bintik bayangan pada penglihatan. Jika mencoba untuk melihatnya secara langsung, floaters akan tampak menjauh.

Ia mengatakan, floaters memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, mulai dari bentuknya seperti cacing, bintik berwarna hitam atau abu-abu, hingga seperti benang dan jaring laba-laba.

Floaters bisa disebabkan karena usia, trauma, atau menderita miopia tinggi (kacamata tebal).

"Floaters tidak menganggu, namun harus dicek untuk memastikan apakah ada robekan retina atau tidak," kata Florence.

Ia menyampaikan, jika diketahui adanya robekan pada retina, maka hal itu yang menjadi bahaya dan harus segera diperiksa dokter mata.

Baca juga: Efek Kopi pada Mata, Benarkah Bisa Memicu Kerusakan?

Penyebab floaters

Dikutip dari Mayo Clinic, floaters disebabkan oleh perubahan vitreous yang berkaitan dengan penuaan atau dari penyakit atau kondisi lain:

1. Perubahan mata terkait usia

Vitreous adalah zat seperti jeli yang terutama terbuat dari air, kolagen (sejenis protein) dan hyaluronan (sejenis karbohidrat). Vitreous mengisi ruang di mata di antara lensa dan retina dan membantu mata mempertahankan bentuk bulatnya.

Seiring bertambahnya usia, vitreous berubah. Seiring waktu, floaters mencair dan berkontraksi yang menyebabkannya menjauh dari permukaan bagian dalam bola mata.

Saat vitreous berubah, serat kolagen di dalam vitreous membentuk gumpalan dan benang. Potongan-potongan yang tersebar ini menghalangi sebagian cahaya yang melewati mata. Ini menghasilkan bayangan kecil pada retina yang terlihat sebagai floaters.

2. Peradangan di bagian belakang mata

Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah jaringan di dinding mata (uvea). Uveitis posterior memengaruhi bagian belakang mata, yang meliputi retina dan lapisan mata yang disebut koroid.

Peradangan menyebabkan floaters di vitreous. Penyebab uveitis posterior termasuk infeksi, gangguan autoimun dan penyakit radang.

Baca juga: Menilik Keberadaan Penyakit dari Mata, Mulai dari Diabetes hingga Alzheimer

3. Pendarahan di mata

Pendarahan ke dalam vitreous dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk robekan dan lepasnya retina, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyumbatan pembuluh darah, dan cedera. Sel darah terlihat sebagai floaters.

4. Retina robek

Robekan retina dapat terjadi ketika vitreous yang berkontraksi menarik retina dengan kekuatan yang cukup untuk merobeknya. Tanpa pengobatan, robekan retina dapat menyebabkan ablasi retina.

Jika cairan bocor di balik robekan, hal itu dapat menyebabkan retina terpisah dari bagian belakang mata. Ablasi retina yang tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

5. Operasi mata dan obat mata

Obat-obatan tertentu yang disuntikkan ke dalam vitreous dapat menyebabkan terbentuknya gelembung udara.

Gelembung ini terlihat sebagai bayangan sampai mata menyerapnya. Gelembung minyak silikon yang ditambahkan selama operasi tertentu pada vitreous dan retina juga dapat dilihat sebagai floaters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com