Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Kopi pada Mata, Benarkah Bisa Memicu Kerusakan?

Kompas.com - 25/02/2023, 11:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data dari Statista, masyarakat Indonesia mampu mengonsumsi hingga 4,8 juta kantong kopi seberat 60 kilogram pada 2019/2020. Angka ini bahkan meningkat hampir empat kali lipat sejak 1990.

Konsumsi kopi yang tinggi di Indonesia ternyata juga diimbangi dengan banyaknya persediaan kopi di Tanah Air.

Menurut data Organisasi Kopi Internasional (ICO), Indonesia mengekspor 5 juta kantong kopi seberat 60 kilogram pada 2020/2021.

Meski memiliki banyak manfaat, sayangnya, kopi juga memiliki risiko kesehatan pada mata.

Baca juga: 9 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan, Salah Satunya Memperpanjang Umur


Kopi merusak mata

Dilansir dari Healthline (21/2/2023), studi yang dilakukan oleh para peneliti di Brigham and Women's Hospital, Harvard Medical School, dan pusat penelitian lainnya di wilayah Boston pada 2012 membuktikan peminum kopi lebih berisiko terkena glaukoma dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.

Glaukoma merupakan kondisi kerusakan saraf optik yang menjadi salah satu penyebab kebutaan kedua yang paling banyak terjadi di seluruh dunia.

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang minum 3 atau lebih cangkir kopi berkafein per hari memiliki risiko 66 persen terkena glaukoma.

Hasil lain menunjukkan, orang yang mengonsumsi minimal 500 miligram kafein per hari cenderung memiliki risiko glaukoma yang lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi kafein kurang dari 125 mg per hari.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kopi berkafein dapat meningkatkan tekanan pada mata.

Kafein dapat meningkatkan kadar asam amino yang disebut homosistein. Asam ini sering dikaitkan dengan faktor pemicu risiko glaukoma.

Beberapa bukti juga membuktikan kafein menyempitkan pembuluh darah di mata dan mengurangi aliran darah.

Aliran darah yang berkurang ini dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf optik akibat glaukoma.

Baca juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong, Apakah Berbahaya?

Adakah efek positif kopi bagi mata?

Meski begitu, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa minum kopi dapat menurunkan risiko katarak.

Katarak adalah area keruh yang terbentuk di atas lensa mata sekaligus penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.

Sayangnya, penelitian soal ini masih terus dilakukan dan belum terbukti secara pasti.

Namun, kafein diyakini dapat menghambat stres oksidatif pada lensa mata. Sebuah studi pada 2019 membuktikan kafein dan bahan kimia yang disebut pirokatekol yang dihasilkan dari pemanggangan biji kopi mungkin dapat melindungi lensa.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa tingginya asupan kafein justru berdampak pada risiko mata kering yang lebih rendah.

Saat ini, penelitian masih dilakukan untuk mengetahui efek kafein sebagai pelindung dari peradangan retina dan sebagai obat penyakit retina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com