KOMPAS.com - Asam lambung naik adalah kondisi di mana seseorang merasakan mulas hingga rasa panas di dada akibat asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan.
Dikutip dari Healthline, saat Anda menelan, otot sfingter esofagus bagian bawah (LES) biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan mengalir dari kerongkongan ke perut.
Setelah makanan masuk ke perut, LES mengencang dan menutup lubangnya. Sehingga ketika asam lambung berusaha naik ke kerongkongan, LES bersama dengan diafragma akan mencegahnya.
Kondisi asam lambung naik terjadi jika otot sfingter esofagus bagian bawah tersebut menjadi lemah. Akibatnya asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan.
Kondisi inilah yang menyebabkan mulas yang terkadang disertai sensasi terbakar di tengah dada.
Dalam kondisi yang parah, kondisi asam lambung yang naik dapat menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca juga: Menu Makanan untuk Penderita Asam Lambung
Gejala utama ketika seseorang mengalami asam lambung adalah heartburn atau rasa mual, sensasi terbakar di tengah dada, hingga merasa perasaan asam di mulut.
Namun, beberapa orang yang memiliki penyakit asam lambung, kadang tidak merasakan mulas atau tidak merasakan gejala sama sekali.
Selain itu, asam lambung atau GERD juga diketahui dapat memengaruhi lidah.
Dilansir dari Medical News Today, Laryngopharyngeal refluks adalah istilah medis untuk asam lambung yang mencapai tenggorokan.
Perubahan pada lidah adalah gejala yang tidak terlalu umum. Sebuah studi pada 2016 di India meneliti 142 peserta dengan kondisi GERD.
Diketahui, 2% mengalami pembengkakan dan peradangan pada lidah, sementara 0,7% mengalami lesi merah di lidah.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Asam Lambung Tanpa Obat
Belum ada penelitian khusus yang menunjukkan hubungan yang kuat antara kondisi asam lambung dan lapisan putih di lidah.