Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopi: Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - Diperbarui 18/03/2023, 04:28 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kopi diperkenalkan ke satu demi satu negara Eropa di sepanjang abad XVI dan XVII yang kemungkinannya dimulai dari pedagang Venesia.

Kopi menyebar cukup cepat ke seluruh Eropa. Hingga pada akhir abad XVII, kopi berkembang pesat di Inggris, koloni Inggris di Amerika, dan hampir di seluruh benua Eropa.

Pada akhir abad XVII, pasokan kopi dunia yang terbatas diperoleh hampir seluruhnya dari provinsi Yaman di Arab selatan.

Namun, dengan semakin populernya minuman tersebut, tanaman ini juga menyebar dengan cepat ke Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia pada abad XVII dan ke Amerika pada abad XVIII.

Sementara itu, budidaya kopi dimulai di Kepulauan Hawaii pada 1825.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Minum Kopi Dikaitkan dengan Penurunan Berat Badan

Sejarah kopi di Idonesia

Dalam Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain terkait dengan Kajian Budaya Minum Kopi Indonesia yang diterbitkan pada 2017, dijelaskan bahwa kopi bukanlah tanaman asli kepulauan Indonesia.

Pada akhir abad XVI, saat Indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) membawa tanaman kopi Arabika ke tanah air. Mereka tertarik untuk meruntuhkan monopoli Arab terhadap perdagangan kopi dunia.

Pertama kali, pemerintah kolonial Belanda menanam bibit kopi di sekitar Batavia (Jakarta), sampai ke daerah Sukabumi dan Bogor.

Kemudian, karena semakin tinggi permintaan pasar, mereka mulai mendirikan perkebunan kopi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi.

Baca juga: Mengenal Kopi Arabika yang Populer di Dunia Beserta Varietasnya

Perkembangan dari perkebunan kopi ini mendorong perkembangan infrastruktur di Jawa Tengah pada akhir abad XVIII.

Lalu pada akhir abad XIX, perkebunan kopi di Indonesia, Sri Lanka, dan Malaysia terserang hama kopi. Hama ini menyebar dengan sangat cepat dan melenyapkan seluruh perkebunan yang ada. Hal inilah yang kemudian menghancurkan industri kopi pemerintah kolonial Belanda.

Pemerintah Belanda tidak tinggal diam dan mengimpor bibit kopi Liberica. Varietas ini memiliki popularitas yang tidak berlangsung lama akibat terinfeksi hama yang sama.

Kemudian Belanda menanam varieatas kopi robusta yang lebih kuat terhadap hama untuk menggantikan perkebunan kopi yang telah terinfeksi.

Hingga kini robusta menempati sekitar 90 persen produksi kopi nasional.

Baca juga: Mengenal Kopi Arabika yang Populer di Dunia Beserta Varietasnya

Daerah utama penghasil kopi di Indonesia

Ilustrasi buah kopi, biji kopi. SHUTTERSTOCK/SOMCHAI_STOCK Ilustrasi buah kopi, biji kopi.
Ada tiga daerah utama di Indonesia yang menghasilkan kopi, yakni Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com