Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Manusia Kuno Mengawetkan Makanan Sebelum Ada Kulkas?

Kompas.com - 08/03/2023, 17:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Kita terbiasa mengawetkan makanan dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari pendingin.

Dilansir dari Kompas.com (2021), penemu kulkas sendiri adalah William Cullen, seorang ilmuwan kelahiran Skotlandia yang menempuh pendidikan di Universitas Glasglow di bidang kimia, fisika dan kedokteran.

Di tahun 1784, Cullen pertama kalinya melakukan eksperimen mesin pendingin sederhana.

Ia berhasil memastikan satu fakta ilmiah yang sudah dipraktikkan oleh nenek moyangnya, bahwa bakteri tak bisa berkembang di suhu dingin.

Cullen kemudian menggunakan pompa untuk menciptakan vakum parsial di atas sebuah tempat yang menampung dietil eter yang lantas dipanaskan. Uap air dari proses pemanasan tersebut ternyata berhasil menciptakan bongkahan es kecil-kecil.

Dari situlah, teknologi kulkas akhirnya berkembang makin modern dan canggih hingga kini.

Lantas, sebelum ada kulkas, bagaimana cara manusia kuno mengawetkan makanannya?

Baca juga: Sejarah Kulkas, Ilmu Kuno yang Disempurnakan dari Abad ke Abad


Menyimpannya di dalam kolam

Dilansir dari Livescience (25/10/2021), sebelum ada teknologi kulkas, manusia kuno harus mencari cara bagaimana memperlambat pertumbuhan mikroorganisme yang bisa membusukkan makanan.

Penemuan yang bisa menyingkap soal bagaimana manusia kuno mengawetkan makanan, salah satunya dimulai dari penemuan tulang panggul hewan mamut di Michigan tahun 2015 lalu.

Diperkirakan, lebih dari 11.000 tahun yang lalu, kawanan mamut berkeliaran di Amerika Utara.

Para pemburu mamut, tentu saja tak akan bisa menghabiskan dalam satu kali makan hewan yang besarnya serupa gajah Afrika tersebut.

Hingga akhirnya, para pemburu menaruh sisa mamut mereka ke dalam kolam untuk disimpan dan digunakan nanti.

"Kolam menawarkan tempat untuk menyimpan bagian bangkai," kata Daniel Fisher, seorang profesor dan kurator di Museum Paleontologi Universitas Michigan.

Bangkai sengaja ditempatkan di salah satu dari banyak kolam kecil dan dangkal yang menandai lanskap postglacial di Upper Midwest.

Pengawetan yang terjadi bukan karena dinginnya air, namun berkat kerja keras dari bakteri Lactobacilli yang hidup di air.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com