Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, senyawa dalam cokelat sangat protektif terhadap oksidatif dari kolesterol jahat.
Dalam waktu yang panjang, hal itu akan menyebabkan jauh lebih sedikit kolesterol yang bersarang di arteri, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat tiga kali per minggu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung koroner dan stroke sebesar 9 persen.
Studi lain menunjukkan bahwa makan 45 gram cokelat per minggu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 11 persen.
Senyawa flavanol yang ada di cokelat dapat melindungi dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, meningkatkan aliran darah ke kulit, dan meningkatkan kepadatam dan hidrasi kulit.
Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Cokelat?
Kandungan flavanol yang tinggi pada cokelat dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
Hal itu dapat meningkatkan fokus, pembelajaran verbal, dan ingatan.
Selain itu, flavanol juga dapat membantu menjaga fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan kognitif ringan dan mengurangi risiko terkena demensia.
Cokelat juga mengandung kafein dan teobromin yang dapat meningkatkan fungsi otak dalam jangka pendek.
Dikutip dari eatthis, cokelat dapat memberikan efek antiinflamasi yang melindungi tubuh dari peradangan.
Sebuah studi juga menemukan bahwa polifenol pada cokelat dapat mengatur komposisi bakteri pada usus dengan meningkatkan jumlah bakteri usus yang baik.
Bakteri baik pada susu tersebut dapat memicu respons antiinflamasi.
Baca juga: 6 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil
Cokelat dapat membantu untuk mengatur berat badan dengan mengurangi resistensi insulin dan menjaga kadar gula agar tetap terkendali.
Cokelat mengurangi resistensi insulin dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
Selain itu, cokelat juga dapat membantu menurunkan berat badan seseorang.
Cokelat dapat berperan untuk mengatur hormon serotonin dan dopamin yang menimbulkan perasaan senang dan dapat memperbaiki suasana hati.
Sehingga, beberapa studi menyarankan untuk mengonsumsi cokelat bila sedang dalam keadaan suasana hati atau mood yang buruk.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Makan Cokelat Setiap Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.