Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bahaya WhatsApp GB Bisa Curi Data Pengguna, Ini Kata Pakar

Kompas.com - 01/03/2023, 21:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan salah satu unggahan di TikTok yang menyebutkan bahaya penggunaan WhatsApp GB.

Unggahan itu dibuat oleh akun ini pada Selasa (28/2/2023).

Unggahan tersebut berisi narasi bahaya penggunaan WhatsApp GB berdasarkan pengalaman pribadi pengunggah.

"Svvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvumpah ini aplikasi berbahaya banget, tapi masih banyak yg pake. #GBWhatsApp #whatsapp #fake #berbahaya #pencuriandata #pinjol," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (1/3/2023), unggahan itu telah dilihat sebanyak 5.5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 27.400 komentar dari warganet.

Baca juga: Penipuan Berkedok Ditjen Pajak Kirim File APK Melalui WhatsApp, Pakar: DJP Kurang Tanggap


Respons warganet

Beberapa warganet membagikan pengalamannya menggunakan WhatsApp GB di kolom komentar. Sebagian besar mengaku memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan.

"Gua penggunaan GB wa udah 6 Thun, pas jaman sklah ini udah lulus sklah masuk kerja tiba2 wa GB ke tarik data semua kek ke hack jdi pesan2 yang masuk gk masuk gitu kek di Hp gua gk ada yang wa tapi temen2 ku ngcht aku ceklis 2 dan di bls dan itu bukan gua yg bls, dan akhirnya wa gua ilang," tulis akun @anindiaaaa295.

"Sumpah iya gue sempet pke wa gb 1thn dan stlh gue ganti ke wa biasa smua data gue ke blok termasuk atm,sim card. plis yg msh pke wa gb lo pikir lg deh," ujar akun @fw_.emh.

"Dlu pernah ganti ke wa gb sekali dan aku nangis data2 gabisa masuk ke wa gb. cuma bertahan 2 hari trua beaoknya balik ori. data juga balik???????? gilasih," ujar @ineznelvia.

Baca juga: Modus Penipuan via WhatsApp Marak, Ini Saran dari OJK

Penjelasan pakar

Menanggapi unggahan tersebut, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Pershada memaparkan soal bahaya WhatsApp GB.

WhatsApp GB merupakan salah satu bentuk modifikasi (mod) tidak resmi yang dilakukan oleh pihak ketiga terhadap aplikasi WhatsApp.

Sehingga setiap ada ancaman bahaya di WhatsApp GB, bukan merupakan tanggung jawab dari pihak WhatsApp itu sendiri.

"WhatsApp GB sudah pasti tidak aman, WhatsApp tanpa modifikasi saja masih ada lubang keamanan yang ditembus malware contohnya pegasus, apalagi yang versi mod," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Salah satu bahaya WhatsApp GB adalah chat tidak dienkripsi, sehingga para pemakai dapat terkena serangan dari berbagai pihak ketiga yang dapat mengakses obrolan dan informasi pribadi.

"Dengan tidak adanya enkripsi end-to-end pada aplikasi ini, maka tidak hanya aplikasi ini berbahaya secara internal saja. Akan tetapi siapa pun tidak ada yang mengetahui bahwa developer dari pihak ketiga dapat mengambil dan memanen data pemakai WhatsApp GB," jelasnya.

Baca juga: Benarkah WhatsApp GB atau WhatsApp Mod Bisa Curi Data Pengguna?

Data pengguna WhatsApp GB bisa dicuri

Ilustrasi end-to-end encryption (E2EE) di WhatsappAndroid Authority Ilustrasi end-to-end encryption (E2EE) di Whatsapp
Senada, praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya turut menjelaskan bahwa WhatsApp GB adalah aplikasi yang dapat melakukan porting, di mana semua komunikasi yang dilakukan di WhatsApp akan dialirkan melalui sistem WhatsApp GB.

Porting aplikasi memungkinkan program untuk berjalan dengan sistem operasi yang berbeda dari program yang dirancang.

Sehingga secara teknis semua komunikasi melalui WhatsApp GB bisa diketahui oleh pengelola aplikasi ini.

"Jadi dengan WhatsApp GB ini, data apapun yang diketikkan atau dikirimkan melalui WhatsApp GB akan diketahui oleh pengelola aplikasi tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Alfons juga menyampaikan, jika ada data atau informasi yang sifatnya sensitif, maka akan diketahui dan disimpan di server WhatsApp GB.

Baca juga: Fitur Baru WhatsApp, Satu Akun Bisa Dipakai di Dua Ponsel

Semua data, mulai dari kontak di WhatsApp dan kontak di grup WhatsApp yang digunakan oleh pengguna juga akan diketahui.

Selain itu, aktivitas login, lokasi, dan informasi lainnya seperti waktu login juga bisa diketahui.

Seorang pengguna WhatsApp GB akan dapat diprofiling melalui grup yang diikutinya, waktu login atau waktu aktif, dan lokasi login. Dengan informasi ini, jika ingin melancarkan serangan rekayasa sosial, tentu akan mudah sekali.

"Kalau dalam chatnya pengguna memberikan informasi atau mengirimkan foto yang sifatnya pribadi maka informasi ini akan bocor," jelasnya.

Untuk itu, Alfons mengimbau agar masyarakat tidak menginstal aplikasi dari luar Play Store dan hindari semua aplikasi yang melakukan porting ke aplikasi populer seperti WhatsApp GB.

"Pada prinsipnya aplikasi-aplikasi seperti ini memiliki akses terhadap semua komunikasi yang kita lakukan dan sangat berpotensi disalahgunakan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com